SuaraBogor.id - Pemerintah Kabupaten Cianjur mewajibkan bagi wisatawan yang ingin melakukan liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) di kawasan Puncak-Cianjur, membawa surat bebas Covid-19 hasil rapid test antigen.
Bila tak menyertakan surat rapid test antigen tersebut, maka akan dipulangkan ke daerah asalnya.
Hal ini disampaikan Plt Bupati Cianjur Herman Suherman, Selasa (22/12/2020).
Herman mengatakan langkah ini sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 yang terjadi secara sporadis sejak satu bulan terakhir.
Baca Juga: Ada Layanan Rapid Test Antigen Gratis di Bandara Hasanuddin, Ini Lokasinya
"Untuk memastikan pendatang atau wisatawan yang akan berlibur di kawasan Puncak-Cianjur, dalam kondisi sehat dan tidak membawa virus berbahaya. Mereka yang tidak membawa surat tersebut, akan dikembalikan ke daerah asalnya dan tidak diizinkan untuk masuk ke Cianjur," tegasnya.
Saat ini, kata Herman, pemerintah pusat hingga daerah, terus berupaya melawan pandemic Covid-19 yang menular secara sproradis pada siapapun.
Tingkat penularan virus Corona di Cianjur mencapai 1.095 orang. Bahkan ratusan ruang isolasi yang tersedia sudah terisi penuh.
Bahkan penerapan antrean terpaksa dilakukan, ketika ditemukan pasien baru yang terpapar Covid-19.
Sehingga berbagai cara termasuk membatasi kunjungan dari luar daerah merupakan salah satu upaya pemerintah daerah dalam menekan angka penularan dan penyebaran virus berbahaya.
Baca Juga: Jangan Lupa, Mulai Hari Ini Penumpang Kereta Api Harus Rapid Test Antigen
"Jangan sampai wisatawan atau pendatang yang datang membawa virus berbahaya, sehingga penularan yang berusaha kita tekan terus meningkat. Kalau sudah bebas dari Corona, perekonomian akan kembali meningkat, sehingga saya minta semua kalangan untuk bersabar dan membantu memutus rantai penyebaran," katanya.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur, dr Yusman Faisal mengatakan, terkait penuhnya ruangan isolasi di rumah sakit, vila khusus dan wisma kesehatan, Satgas COVID-19 Cianjur, akan kembali berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk memakai puluhan ruangan di Balai Pelatihan Kesehatan di Kecamatan Cimacan.
"Untuk saat ini, jumlah ruangan isolasi yang tersedia sudah penuh, sedangkan pasien baru terus bertambah, sehingga kami akan mengajukan penambahan ruangan ke kementerian kesehatan, untuk memakai balai pelatihan yang letaknya berdampingan dengan RSUD Cimacan," katanya. [Antara]
Berita Terkait
-
Terpisah dari Rombongan Haji Saat di Madinah? Ini Cara Cepat Agar Tetap Aman
-
Kronologi KKB Tembak 2 Anggota Brimob di Puncak Jaya hingga Tewas, Kontak Senjata Sempat Terjadi
-
Dorrr! Dua Anggota Brimob Gugur Ditembak OTK di Puncak Jaya Papua
-
Kala Takdir Menghalangi Wukuf, Ini Skema Badal Haji yang Difasilitasi di Arafah
-
Baru Tiba di Tanah Suci? Simak 5 Tips Penting bagi Jemaah Haji Ini
Terpopuler
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- 7 Sunscreen Mengandung Salicylic Acid, Ampuh Atasi Jerawat dan Kulit Berminyak
- Kritik Suporter PSS ke Manajeman Viral, Bupati Sleman: Ya Harus segera Berbenah
Pilihan
-
Termasuk Lawan Montenegro, Ini Jadwal Timnas Indonesia di Piala Dunia Sepak Bola Mini
-
Hati-hati Timnas Indonesia, Alex Pastoor Masuk Daftar Calon Pelatih Ajax Amsterdam
-
Honda Cari Bibit Pembalap Muda di Ajang HDC
-
Profil Pemilik Rupiah Cepat, Pinjol Viral yang Disorot Publik Ternyata Dikuasai Asing
-
5 HP Murah Rp2 Jutaan Layar AMOLED: RAM Besar, Kamera Resolusi Tinggi
Terkini
-
DANA Kaget Ratusan Ribu Untuk Malam Ini, Klaim Sekarang!
-
Jaker Gedor Cibinong, Sembilan Tuntutan Budaya untuk Masa Depan
-
Bahaya Mengintai! Kemenkes dan BPOM Soroti Keamanan Pangan Program Gizi Gratis
-
Akhiri Polemik TPA Galuga, Bupati dan Wali Kota Bogor Sepakat Kelola Sampah Bersama
-
Klaim Sekarang! DANA Kaget Ratusan Ribu Menanti di Sini, Buruan Klik