Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana | Chyntia Sami Bhayangkara
Selasa, 12 Januari 2021 | 06:50 WIB
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Abhan beserta jajarannya mendatangi kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, di Jalan Mega Kuningan Timur VII, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (10/7/2018). (Suara.com/Arga)

SuaraBogor.id - Politisi Demokrat membalas omongan simpatisan Jokowi yang menyebut SBY menjadi penyebab Indonesia mengalami kesulitan. Tudingan itu disampaikan politisi Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Teddy Gusnaidi

Lalu Politisi Partai Demokrat Ossy Dermawan membalas keras. Dia mengungkapkan banyak pencapaian yang diraih Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama 10 tahun menjadi Presiden RI.

Menurutnya, jika SBY tak menjadi presiden dua periode, belum tentu presiden saat ini, Joko Widodo (Jokowi) punya bekal untuk membangun Indonesia.

Hal itu disampaikan oleh Ossy melalui akun Twitter miliknya @ossydermawan.

Baca Juga: Rabu Mulai Vaksinasi Covid-19, Menkes: Kami Masih Tunggu Izin BPOM

Menanggapi cuitan tersebut, Ossy apa yang disampaikan oleh Teddy bertolak belakang dengan fakta sesungguhnya.

Ossy balas tudingan Teddy PKPI soal SBY (Twitter/ossydermawan)

Ossy mengklaim kondisi Indonesia menjadi jauh lebih baik setelah SBY berkuasa menjadi orang nomor satu di Indonesia selama 10 tahun.

"Indonesia sudah jauh lebih baik setelah SBY memimpin selama 10 tahun," ungkapnya.

Menurutnya, Jokowi belum tentu memiliki cukup uang, peluang dan kesempatan membangun Indonesia jika SBY tak menjadi presiden selama dua periode.

"Jika SBY tidak jadi Presiden selama 10 tahun, belum tentu Presiden Jokowi punya cukup uang, peluang dan kesempatan untuk membangun Indonesia lebih baik ke depan," paparnya.

Baca Juga: 5 Jenderal Bintang 3 Berebut Kursi Kapolri, DPR Belum Terima Supres Jokowi

Ossy balas tudingan Teddy PKPI soal SBY (Twitter/ossydermawan)

Dalam cuitannya, Ossy juga merinci berbagai pencapaian yang disebutnya telah diraih oleh SBY selama menjadi presiden dua periode.

Staf pribadi SBY itu menyebut pertumbuhan ekonomi rata-rata 6 persen saat SBY berkuasa, angka kemiskinan menurun dari 16,7 persen menjadi 10,89 persen, angka pengangguran turun dari 11 persen menjadi 5,7 persen.

Tak hanya itu, rasio utang terhadap PDB juga menurun dari 56,6 persen menjadi 24,7 persen, cadangan devisa meningkat tiga kali libat dari USD 36,3 miliar menjadi USD 111,8 miliar.

Selain itu, SBY juga berhasil membawa Indonesia masuk dalam daftar G-20 pada 2008, melunasi utang IMF lebih awal dari waktu pelunasan dan masih banyak lagi fakta lainnya.

"Silakan dibandingkan dengan yang sekarang ini. Harus jujur dalam menanggapi data," ungkap Ossy.

"SBY Jadi Juru Bicara Tuhan"

Teddy Gusnaidi mengomentari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang baru saja menulis soal situasi sulit masyarakat sekarang, di tengah pandemi Covid-19.

Teddy Gusnadi seperti merasa tulisan SBY menggiring opini untuk menyalahkan pemerintahan saat ini.

Padahal menurut Teddy Gusnaidi, kesulitan pemerintahan sekarang tidak terlepas dari dampak kepemimpinan sebelumya.

Diketahui Susilo Bambang Yudhoyono adalah Presiden ke-6 RI yang memimpin sebelum masa bakti Jokowi.

Sentilan keras itu disampaikan Teddy Gusnaidi lewat jejaring Twitter miliknya, @TeddyGusnaidi pada Sabtu (9/1/2021).

"Sudahlah Pak @SBYudhoyono, Indonesia tidak akan sesulit sekarang ini, pak Jokowi tidak akan bekerja sekeras ini jika Anda tidak pernah menjadi Presiden," ujarnya.

Kritikan keras Teddy Gusnaidi tidak hanya mengarah pada SBY yang menurutnya terkesan menggiring opini bahwa pemerintahan Jokowi bersalah.

Teddy Gusnaidi juga mengeluarkan kata-kata satire untuk menanggapi SBY yang membawa nama Tuhan dalam tulisan yang dia bagikan.

"Pak @SBYudhoyono sekarang jadi juru bicara Tuhan," tandas Teddy Gusnaidi.

"Siap-siap Somad, Gymnastiar, Rizieq and the gank kehilangan posisi," tandasnya.

Load More