SuaraBogor.id - Pernah merasakan buang air kecil diikuti rasa sakit di area kemaluan? Bisa jadi kamu mengidap disuria.
Dikutip dari Webmd, disuria merupakan rasa nyeri, sakit, dan tidak nyaman atau rasa terbakan saat buang air kecil. Hal ini bisa terjadi pada laki-laki maupun perempuan.
Namun, biasanya disuria lebih sering terjadi pada perempuan. Sedangkan untuk laki-laki, biasanya mereka yang lebih tua yang lebih sering merasakannya.
Lalu apa penyebab rasa disuria? Salah satu penyebab disuria yaitu Infeksi saluran kemih (ISK). Infeksi ini dapat terjadi di bagian manapun dari saluran kemih, seperti ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra.
ISK paling sering disebabkan oleh bakteri yang masuk ke dalam saluran kemih melalui uretra. Biasanya ISK terjadi pada perempuan, tetapi terdapat faktor lain yang menyebabkan infeksi ini seperti:
- Diabetes
- Usia lanjut
- Pembesaran prostat
- Batu ginjal
- Kehamilan
- Memiliki kateter kemih di tempatnya
Selain rasa nyeri saat buang air kecil, biasanya ISK memiliki beberapa gejala lain seperti demam, urine yang berbau menyengat, urine yang berdarah, seringnya buang air kecul, dan nyeri pada panggul.
Pada perempuan, gejala yang ditimbulkan dapat karena infeksi pada vagina seperti infeksi jamur.
Selain gejala di atas rasa terbakar saat buang air kecil, serta keputihan yang tidak normal bisa juga menjadi tanda seseorang mengalami ISK.
Selain ISK, disuria juga bisa disebabkan karena peradangan dan iritasi pada saluran kemih atau area genital.
Baca Juga: Infeksi Saluran Kemih pada Perempuan Bisa Mematikan, Kenali Gejala Parahnya
Hal ini yang menyebabkan timbulnya rasa nyeri saat buang air kecil. Biasanya radang dan iritasi disebakan oleh beberapa hal, antara lain:
- Batu di saluran kemih
- Iritasi uretra akibat aktivitas seksual
- Sistitis interstisial, yaitu suatu kondisi yang disebabkan oleh peradangan kandung kemih
- Perubahan vagina terkait menopause
- Kegiatan seperti menunggang kuda atau bersepeda
- Sensitivitas atau iritasi vagina yang terkait dengan penggunaan sabun mandi wangi atau sabun mandi busa, kertas toilet, atau produk lain seperti douche atau spermisida
- Efek samping dari obat, suplemen, dan perawatan tertentu
- Tumor di saluran kemih
Biasanya disuria akan hilang dengan sendirinya. Namun, hal ini bukan berarti dapat disepelekan. Jika disuria sering terjadi, hal itu bisa menjadi tanda penyakit tertentu.
Selain itu, disuria yang tidak kunjung hilang, diharapkan untuk menemui dokter agar mendapat perawatan yang lebih dalam.
(Penulis: Fajar Ramadhan)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Aksi Nyata BRI untuk Korban Bencana Alam di Tiga Provinsi Pulau Sumatra, dari Logistik Hingga Posko
-
BRI Perkuat Tata Kelola dan Akselerasi Kinerja Tahun 2026
-
Kinerja Solid, BRI Bagikan Dividen Interim 2025
-
Warga Harapanjaya Dapat Banpang, Ketua IPSM Cibinong: Jangan Terlena Bansos, Harus Bangkit
-
Lebih dari 40 Titik Terdampak Bencana di Sumatra Dapat Sentuhan BRI Peduli