Scroll untuk membaca artikel
Risna Halidi
Rabu, 13 Januari 2021 | 18:05 WIB
Ilustrasi: Kenali Gejala dan Penyebab Disuria, Sensasi Sakit Saat Buang Air Kecil (Pixabay/bzndenis)

SuaraBogor.id - Pernah merasakan buang air kecil diikuti rasa sakit di area kemaluan? Bisa jadi kamu mengidap disuria.

Dikutip dari Webmd, disuria merupakan rasa nyeri, sakit, dan tidak nyaman atau rasa terbakan saat buang air kecil. Hal ini bisa terjadi pada laki-laki maupun perempuan.

Namun, biasanya disuria lebih sering terjadi pada perempuan. Sedangkan untuk laki-laki, biasanya mereka yang lebih tua yang lebih sering merasakannya.

Lalu apa penyebab rasa disuria? Salah satu penyebab disuria yaitu Infeksi saluran kemih (ISK).  Infeksi ini dapat terjadi di bagian manapun dari saluran kemih, seperti ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra.

Baca Juga: Infeksi Saluran Kemih pada Perempuan Bisa Mematikan, Kenali Gejala Parahnya

ISK paling sering disebabkan oleh bakteri yang masuk ke dalam saluran kemih melalui uretra. Biasanya ISK terjadi pada perempuan, tetapi terdapat faktor lain yang menyebabkan infeksi ini seperti:

  • Diabetes
  • Usia lanjut
  • Pembesaran prostat
  • Batu ginjal
  • Kehamilan
  • Memiliki kateter kemih di tempatnya

Selain rasa nyeri saat buang air kecil, biasanya ISK memiliki beberapa gejala lain seperti demam, urine yang berbau menyengat, urine yang berdarah, seringnya buang air kecul, dan nyeri pada panggul. 

Pada perempuan, gejala yang ditimbulkan dapat karena infeksi pada vagina seperti infeksi jamur.

Selain gejala di atas rasa terbakar saat buang air kecil, serta keputihan yang tidak normal bisa juga menjadi tanda seseorang mengalami ISK.

Selain ISK, disuria juga bisa disebabkan karena peradangan dan iritasi pada saluran kemih atau area genital.

Baca Juga: Gejala Kanker Prostat, Waspadai Nokturia dan Nyeri saat Buang Air Kecil

Hal ini yang menyebabkan timbulnya rasa nyeri saat buang air kecil. Biasanya radang dan iritasi disebakan oleh beberapa hal, antara lain:

  • Batu di saluran kemih
  • Iritasi uretra akibat aktivitas seksual
  • Sistitis interstisial, yaitu suatu kondisi yang disebabkan oleh peradangan kandung kemih
  • Perubahan vagina terkait menopause
  • Kegiatan seperti menunggang kuda atau bersepeda
  • Sensitivitas atau iritasi vagina yang terkait dengan penggunaan sabun mandi wangi atau sabun mandi busa, kertas toilet, atau produk lain seperti douche atau spermisida
  • Efek samping dari obat, suplemen, dan perawatan tertentu
  • Tumor di saluran kemih

Biasanya disuria akan hilang dengan sendirinya. Namun, hal ini bukan berarti dapat disepelekan. Jika disuria sering terjadi, hal itu bisa menjadi tanda penyakit tertentu.

Selain itu, disuria yang tidak kunjung hilang, diharapkan untuk menemui dokter agar mendapat perawatan yang lebih dalam. 

(Penulis: Fajar Ramadhan)

Load More