SuaraBogor.id - Terkait rumor vaksin paspor bisa menjamin masyarakat kebal dari virus COVID-19 dibantah WHO. Organisasi Kesehatan Dunia itu juga telah mengeluarkan pernyataan yang memperingatkan pejabat transportasi.
Bukti imunisasi akan menjadi persyaratan yang diperdebatkan, karena masih ada lebih banyak “hal-hal yang tidak diketahui yang penting mengenai kemanjuran vaksinasi dalam mengurangi penularan,” tegas WHO, dikutip dari Suara.com, Jumat (26/2/2021).
"WHO juga merekomendasikan bahwa orang yang divaksinasi tidak boleh dibebaskan dari tindakan pengurangan risiko perjalanan lainnya," tulis mereka dalam pernyataan 5 Februari tentang paspor digital yang diusulkan yang menunjukkan seseorang telah divaksinasi.
Mereka juga mengecilkan kemungkinan bahwa wisatawan internasional yang berhati-hati mungkin menekan dosis vaksin virus corona yang sudah langka. Hal itu menempatkan kelompok yang kurang beruntung pada risiko paparan yang berkelanjutan dan memperpanjang periode isolasi kuncian mereka.
“Individu yang tidak memiliki akses ke vaksin Covid-19 resmi akan secara tidak adil terhalang dalam kebebasan bergerak mereka jika bukti status vaksinasi menjadi syarat untuk masuk atau keluar dari suatu negara,” tulis WHO.
"Otoritas nasional harus memilih intervensi kesehatan masyarakat yang paling tidak melanggar kebebasan bergerak individu."
Para pemimpin AS, Inggris dan Eropa lainnya telah secara terbuka mempertimbangkan program dan strategi perjalanan yang aman yang akan membuka jalan bagi rehabilitasi industri perjalanan.
Kondisi itu nantinya memungkinkan mobilitas yang lebih besar antar negara di tengah pandemi yang telah menyebabkan lebih dari 2,5 juta nyawa hilang secara global sejak musim dingin lalu. . Selain perjalanan internasional, lisensi tersebut berpotensi memungkinkan akses ke bar dan restoran.
“Saya dapat melihat bahwa mereka mungkin berguna dalam jangka panjang, tetapi saya memiliki beberapa kekhawatiran tentang mereka yang sedang dipertimbangkan pada saat ini ketika saya pikir bukti ilmiah tidak mendukungnya. Dan ada banyak masalah etika tentang mereka yang menurut saya sah, ”kata Dr. Deepti Gurdasani, ahli epidemiologi klinis di Queen Mary University of London, menurut laporan CNBC, Kamis.
Baca Juga: Pemerintah Belum Prioritaskan Vaksinasi Bagi Napi di Rutan dan Lapas
“Kami hanya tahu sedikit tentang keefektifan vaksin dalam mencegah infeksi atau bahkan penyakit tanpa gejala terhadap beberapa varian yang beredar di berbagai negara,” tambah Dr. Gurdasani.
Berita Terkait
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
Gaza Butuh Rp116,3 Triliun untuk Pulihkan Layanan Kesehatan yang Hancur Total
-
Delman di Tengah Asap Kota: Romantisme yang Menyembunyikan Penderitaan
-
7,8 Juta Penumpang, Kemenhub Catat Rekor Layanan Angkutan Laut Perintis
-
Trans Segara City Resmi Beroperasi, Tambah Pilihan Transportasi Nyaman Warga Bekasi ke Jakarta
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Bukan Hanya Banjir dan Longsor, Bogor Dihantam Bencana Ganda: Pipa PDAM Ikut Bocor, Air Meluap
-
5 Hal Penting Kenaikan Debit Air Bendung Katulampa Setelah Hujan Deras Puncak
-
Siaga 3! Jakarta Dalam 'Jendela' 9 Jam: Debit Air Katulampa Meroket Setelah Hujan Deras di Puncak
-
5 Fakta Krusial Kasus Kades Cikuda Parung Panjang, Nasib Jabatan di Ujung Tanduk
-
Sadis! Dibacok Kelompok Misterius di Kandang Roda Cibinong, Pemuda IR Kritis di Ruang Operasi