SuaraBogor.id - Praktik prostitusi Pekerja Seks Komersial atau PSK remaja marak di Tasikmalaya. Bahkan, para aktifitas PSK tersebut sudah muncul sejak lama.
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto mengatakan, pihaknya sudah melakukan diagnosis beberapa tahun lalu, terkait maraknya PSK remaja Tasikmalaya.
"Setelah adanya diganosis KPAID beberapa tahun lalu, sekitar tahun 2018 lalu. Makanya kami tidak heran," kata Ato, dilansir dari Ayobandung.com -jaringan Suara.com Minggiu (28/3/2021).
Ato menambahkan, pihaknya masih cukup kesulitan dalam penanganan PSK remaja yang saat ini cukup banyak bermunculan, khusunya dalam mendapatkan informasi yang akurat.
Baca Juga: Wisata Tasikmalaya: Kisah Buaya Putih dan Ikan Penjaga Danau Angker
"Apalagi prostitusi remaja itu cenderung ada di setiap wilayah Kabupaten Tasikmalaya," kata Ato.
Menurut Ato, saat ini pihaknya masih terus berusaha mencari informasi yang akurat mengenai penyebab terjadinya prostitusi remaja itu.
Karena, selama yang KPAID ketahui bahwa penyebab itu dari pola asuh orang tua. Di mana kurang memahami karakter anak dari orang tua dan juga penggunaan media sosial.
"Termasuk karakter pergaulan anak, contoh kasus saat ini yang terjadi, yakni orang tua gagal dalam pembinaan teknologi. Apalagi teknologi saat ini sangat mudah memengaruhi remaja," kata Ato.
Ato menduga, bila permasalahan tersebut tidak bisa dicegah oleh pola asuh orang tua yang baik, maka akan muncul permasalahan negatif salah satunya prostitusi remaja.
Baca Juga: Prostitusi di Balikpapan, Eks Lokalisasi Disarankan Dibangun Gedung Sekolah
"Sehingga tekan kami KPAID dalam pencegahan merangkul semua pihak, karena ini tidak semata-mata kewajiban pemerintah, melainkan semua pihak. Utamanya pola orang tua. Pemerintah dismohon untuk lebih respon dalam permasalahan ni," kata dia.
Untuk menyikapi itu, KPAID sendiri terus melihat potensi-potensi dengan memberikan pembinaan kepada orang tua. Juga merangkul instansi-instansi lainnya.
"Kami juga terus melaksnakan sosialisasi di setiap kegiatan baik pengajian, acara desa, dan lainnya," kata Ato.
Ato berharap, dengan tingginya kasus itu, menjadi perhatian semua pihak termasuk Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya lebih responsif.
"Mudah-mudahan ini menjadi perhatian, khususnya bagi orang tua, dalam meningkatkan pola asuh yang baik dan benar," harap dia.
Sampai saat ini, cukup banyak yang permasalahan prostitusi remaja itu. Selama tahun 2021 saja, KPAID sudah mendampingi 23 kasus prostitusi remaja itu.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Prioritas yang Salah: Ketika Baznas Pilih Beli Mobil Ketimbang Bantu Rakyat
-
PSK Bersandi CD3, Hairstylist Nyambi Bisnis Esek-esek: Sedia Cewek LC Tarif Selangit Sekali Kencan!
-
Belasan Wanita Diduga PSK MiChat Diciduk di Cibinong
-
DPR Temukan Dugaan Cawe-cawe Pejabat Kemendagri Saat Pilkada PSU Tasikmalaya: Ini Aneh
-
KPAI Soroti Angka Putus Sekolah di Hardiknas 2025: 4 Juta Anak di Indonesia Tidak Bersekolah
Tag
Terpopuler
- Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Siapa Pembuat QRIS yang Hebohkan Dunia Keuangan Global
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah Rp30 Juta, Murah Tetap Berkelas
- 9 Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp 30 Jutaan, Mesin Bandel Dan Masih Banyak di Pasaran
Pilihan
-
5 Rekomendasi Skincare Wardah Terbaik, Bahan Alami Aman Dipakai Sehari-hari
-
Mau Masuk SMA Favorit di Sumsel? Ini 6 Jalur Pendaftaran SPMB 2025
-
Mobilnya Dikritik Karena Penuh Skandal, Xiaomi Malah Lapor Warganet ke Polisi
-
Bos Sritex Ditangkap! Bank BJB, DKI Hingga Bank Jateng Terseret Pusaran Kredit Jumbo Rp3,6 Triliun?
-
Warga RI Diminta Tingkatkan Tabungan Wajib di Bank Demi Cita-cita Prabowo Subianto
Terkini
-
Ketua DPRD Bogor Gaungkan Pentingnya Kelestarian Lingkungan di Tengah Isu Pencemaran Industri
-
Detik-Detik Penemuan Bayi di Material Bangunan Bogor, Berawal dari Suara 'Kucing'
-
Aksi Begal Kembali Gentayangan di Bogor, Pelajar Luka Parah dan Motor Dibawa Kabur
-
Buruan! Jangan Lewatkan 4 Link DANA Kaget Spesial Hari Ini
-
KPAID Desak Penanganan Tuntas Kasus Pelecehan Santriwati oleh Pimpinan Ponpes di Sukaraja