SuaraBogor.id - Diduga gegara vaksinasi COVID-19, seorang guru dikabarkan alami kelumpuhan dan kebutaan usai menjalani vaksinasi kedua.
Namun, kabar itu masih belum bisa dibenarkan atau tidak. Sebab, sampai saat ini masih dalam dugaan guru di Sukabumi lumpuh dan buta, usai menjalani vaksinasi COVID-19.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, juga belum bisa memastikan kebutaan dan kelumpuhan yang dialami Guru SMAN 1 Cisolok Susan Atela akibat vaksinasi COVID-19 tersebut.
"Kami belum bisa memastikan penyebab kebutaan dan kelumpuhan yang dialami guru SMAN 1 Cisolok itu akibat setelah menjalani vaksinasi atau bukan. Saat ini kasus tersebut masih ditangani oleh para ahli dan dokter di RSHS Bandung," kata Kepala Dinkes Kabupaten Sukabumi Harun Al Rasyid kepada wartawan di Sukabumi, dilansir dari Ayobandung.com -jaringan Suara.com.
Menurutnya, kasus kelumpuhan dan kebutaan yang dialami Susan setelah menjalani vaksinasi tersebut sudah ditangani, namun apakah kondisi yang dideritanya akibat vaksin atau penyakit masih dalam proses penelitian tim ahli. Selain itu, penanganan kasus lumpuh dan butanya guru SMAN ini merupakan kewenangan dari Komda dan Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
Pokjak KIPI masih melakukan investigasi atas kejadian ini. Susan mengalami disfungsi beberapa bagian tubuh setelah ia menjalani vaksinasi tahap II sekitar satu bulan yang lalu.
Sebelum ada hasil dari investigasi yang dilakukan Pokja KIPI pihaknya tidak mempunyai kewenangan untuk memberikan keterangan apakah yang dialami Susan seperti sekarang ini akibat vaksin atau lainnya.
"Kami akan adakan konferensi pers setelah ada hasil investigasi, sampai saat ini pun petugas dinkes dan puskemas tetap melakukan pemantauan terhadap kondisi kesehatan Susan," tambahnya.
Kepala Puskesmas Cisolok Heri Suherman mengatakan sudah menyambangi Susan di rumahnya di Kampung Pasir Talaga RT 03 RW 06 , Desa Cicadas, Kecamatan Cisolok. Dalam kasus ini Puskesmas tetap berpegang teguh terhadap peraturan yang berlaku terutama dalam memberikan pelayanan terhadap Susan seperti mempermudah dalam memberikan rujukan dan membantu berbagai proses lainnya terkait kondisi Susan.
Baca Juga: Penghina TNI dan KRI Nanggala Diciduk, Saat Diperiksa Linglung
Puskesmas juga mengapresiasi penanganan terhadap Susan yang cepat khususnya soal rujukan, sehingga Susan bisa langsung dipindah rawat dari RSUD Palabuhanratu ke RSHS Bandung.
"Kami menerima informasi bahwa penyakit yang dialami Susan ternyata ada dua kasus yang serupa yakni di Yogyakarta dan DKI Jakarta. Kami berharap kesehatan Susan bisa kembali pulih dan sehat seperti sediakala," katanya.
Tag
Berita Terkait
-
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen, Target 20 Dunia, Indonesia Kapan Menyusul?
-
CEK FAKTA: Benarkah Ada Demo Mahasiswa karena Sri Mulyani Sebut Guru Beban Negara?
-
Sosok Saryono, Guru Honorer 33 Tahun dengan Gaji Rp350 Ribu Tiap 3 Bulan
-
Potret Pilu Guru Honorer: Belasan Tahun Mengabdi, Gaji Hanya Puluhan Ribu Rupiah!
-
Kesejahteraan Guru Terancam? Menag Bilang 'Cari Uang, Jangan Jadi Guru!'
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Cegah Politik Uang Sejak Dini, Bawaslu Bogor Masuk Sekolah Ajak Gen Z Jadi Pengawas Pemilu
-
Kode Redeem FF 9 September 2025: Banjir Item Gratis, Klaim Token Katana dan SG2 Sekarang Juga
-
Maulid Berdarah: 3 Jemaah Tewas, Puluhan Terluka Saat Majelis Taklim Ambruk, Menag Janjikan Ini
-
Layar Ditinggalkan, Langit Jadi Tontonan: Saat Gerhana 'Blood Moon' Satukan Ribuan Warga
-
Update Tragedi di Bogor: Teras Tebing Majelis Taklim Ambrol, Bupati Sebut Korban Tembus 80 Orang