SuaraBogor.id - Wali Kota Bogor Bima Arya meminta bantuan kepada Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi, terkait klaster baru Covid-19 di Perumahan Griya Melati Bogor yang terus berkembang.
Bima Arya mengatakan, lonjakan yang terjadi di Perumahan Griya Melati Bogor ini perlu ditelusuri lebih cepat. Dikhawatirkan, kasus tersebut semakin menyebar dengan cepat.
"Saya sudah menghubungi Menteri Kesehatan untuk memberikan perhatian pada lonjakan kasus positif COVID-19 di Kota Bogor dengan membantu proses skuensing genom," kata Bima Arya dilansir dari Antara, Senin (24/5/2021).
Menurut Bima Arya, melalui proses sekuensing genom untuk mendeteksi, apakah virus corana yang menyebar di Kota Bogor adalah varian baru atau bukan," katanya.
Baca Juga: Cek Disini! Kuota CPNS 2021 Kabupaten Bogor
Menteri Kesehatan, kata dia, sudah mengirim tim ke Kota Bogor dan telah mengambil sampel dari kasus COVID-19 di Perumahan Griya Maleti. "Mudah-mudahan prosesnya bisa cepat, sehingga hasilnya bisa cepat diketahui," katanya.
Bima menjelaskan, kasus positif COVID-19 di klaster Perumahan Griya Melati pada Ahad hari ini ada 46 kasus, pada pada hari kedua lebaran, Jumat (14/5) baru ada satu kasus positif. "Pergerakan penyebaran COVID-19 di perumahan itu sangat cepat. Pergerakannya sangat mengkhawatirkan," katanya.
Pada Ahad hari ini, dari 46 kasus positif COVID-19, sebanyak 34 kasus sudah dievakuasi ke Pusat Isolasi COVID-19 Kota Bogor di Ciawi Kabupaten Bogor, serta satu kasus positif COVID-19 dengan gejala klinis menengah karena komorbid sudah dievakuasi ke rumah sakit rujukan.
"Langkah evakuasi ini dilakukan, untuk meredam dan meminimalisir penyebaran virus corona di perumahan tersebut," katanya.
Dinas Kesehatan Kota Bogor juga masih terus dilakukan penelusuran kontrak erat dan telah mengkonfirmasi 75 orang warga kontak erat yang kemudian menjalani tes swab PCR. "Saat ini masih menunggu hasilnya," kata Bima.
Baca Juga: Masih Ada Remaja Merokok, Ketua DPRD Kota Bogor: Perda KTR Belum Efektif
Bima menyebut, warga perumahan tersebut meskipun hasil tes usap PCRnya negatif, tapi jika memiliki gejala klinis harus diperiksa sekuensing genomnya. "Jangan-jangan ada virus corona varian baru," katanya.
Menurut Bima, guna mengantisipasi penyebaran COVID-19 di Perumahan Griya Melati ini tidak menyebar keluar, maka perumahan tersebut diisolasi dan aktivitas warganya di batasi. "Petugas jaga di posko harus memastikan, pengunjung dan tamu dibatasi secara ketat," katanya.*
Berita Terkait
-
Perusahaan di Bogor Timur Kedapatan Buang Limbah B3 Sembarangan
-
Adu Potensi, Cigudeg atau Leuwiliang yang Paling Ideal Jadi Pusat Bogor Barat?
-
Istana Kaji Usul Menkes Budi Gunadi Sadikin Dicopot: Kita Carikan Jalan Keluar...
-
Cigudeg Resmi Jadi Ibu Kota Bogor Barat, Ini Potensi Unggulnya
-
14 Kecamatan Ini Bakal Tinggalkan Bogor, Siap Bentuk Kabupaten Baru?
Terpopuler
- Kemarin Koar-koar, Mertua Pratama Arhan Mewek Usai Semen Padang Tak Main di Liga 2
- Simon Tahamata Dihujat Pendukung RMS: Ia Berpaling Demi Uang!
- Resmi! Bek Liga Inggris 1,85 Meter Tiba di Indonesia Akhir Pekan Ini
- Rekomendasi Mobil Bekas Setara Harga Motor Baru di Bawah 25 Juta, Lengkap Spesifikasi dan Pajaknya
- Rekomendasi Aplikasi Penghasil Uang Resmi Versi Pemerintah Mei 2025, Dapat Cuan dari HP!
Pilihan
-
5 Rekomendasi Sunscreen Terbaik 2025, Anti Aging Auto Bikin Glowing
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP di Bawah Rp5 Juta, Layar AMOLED Lensa Ultrawide
-
5 Rekomendasi HP Xiaomi Rp 1 Jutaan dengan Spesifikasi Gahar Terbaik Mei 2025
-
7 Rekomendasi Mobil Seken Murah, Hemat Bensin Tak Khawatir Rawat Mesin
-
4 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp80 Juta: Irit Bahan Bakar, Kabin Longgar
Terkini
-
7 Link DANA Gratis Hari Ini, Auto Cuan Bagi yang Tercepat
-
Diduga Terlibat Pencemaran Lingkungan, Sejumlah Perusahaan di Bogor Timur Disegel
-
Bupati Bogor Usulkan Tiga Raperda Prioritas, Demi Kemajuan Daerah dan Pelayanan Terbaik
-
Awas! Banyak Pinjol Ilegal Beroperasi, Berikut Daftar 200 Pinjaman Online Ilegal
-
Langsung Cair! Rp700 Ribu DANA Kaget Siap Diklaim Malam Ini