SuaraBogor.id - Hari Raya Waisak 2565 BE (Buddha Era), Umat Buddha melaksanakan sembahyang di Vihara Dharma Bogor, Jawa Barat.
Meski saat ini dalam situasi pandemi, hal itu tentu tak mengurangi niat umat Buddha saat sembahyang di Vihara Dharma Bogor.
Pantauan wartawan dilokasi, tepat hari ini merupakan Hari Raya Waisak tampak terlihat umat Buddha melaksanakan ibadah dengan khusyuk di Vihara Buddha Dharma & 8 Pho Sat yang memiliki patung Budha Tidur di Kampung Jati, Tonjong, Tajurhalang, Kabupaten Bogor.
Pengelola Vihara, Hengky, mengatakan walaupun Hari Raya Waisak kali ini hanya sembahyang atau ibadah seperti biasanya, tetap banyak umat Buddha yang berdatangan untuk ibadah ke vihara.
Baca Juga: 6.540 Kotak Kontak Listrik Tak Sesuai SNI Dimusnahkan
“Kegiatan di Hari Raya Waisak pada hari ini sembahyang seperti biasa, tidak ada kegiatan besar lainnya. Vihara tetap buka dari jam 08.00 – 22.00 malam hari,” kata Hengky dilansir dari Bogordaily.net -jaringan Suara.com, Rabu (26/5/2021).
Hengky menerangkan, kegiatan besar yang terakhir dilakukan yakni Peringatan Hari Kebesaran atau disebut Sejit Dewa Dewi, itu pun sebelum adanya pandemi Covid-19.
“Adanya pandemi Covid-19 juga berpengaruh pada jumlah pengunjung yang datang ke Vihara. Dengan adanya pembatasan, pengunjung hanya diperbolehkan tidak lebih dari 30 orang,” ujar Hengky.
Penerapan protokol kesehatan juga terus diterapkan di dalam Vihara, terlihat pengunjung memakai masker dan menjaga jarak saat melakukan sembahyang atau ibadah.
Sementara itu, di dalam Vihara juga disediakannya alat perlengkapan untuk ritual sembahyang atau ibadah umat Budha seperti, Lilin, Minyak, ataupun Hio dengan harga yang bervariasi mulai dari Rp 20 ribu sampai dengan harga yang berkisar jutaan.
Baca Juga: Mengintip Perayaan Hari Raya Waisak di Vihara Terbesar Kota Batam Saat Pandemi
“Di sini juga disediakan alat untuk melakukan ibadah dengan harga yang berkisar puluhan rupiah, ratusan, hingga jutaan,” ucap Pengelola Vihara, Hengky.
Tak hanya itu, Hengky juga menambahkan bahwa, disediakan pula tempat yang sudah dilengkapi keperluan beribadah untuk pengunjung yang tidak membawa alat perlengkapan sembahyang.
Para pengunjung yang melakukan sembahyang di Hari Raya Waisak 2565 BE juga tidak merasa kecewa, sebab tidak ada kegiatan besar di perayaan tahun ini sebab masih dipenuhi dengan gejolak pandemi Covid-19.
“Tidak ada rasa kecewa yang saya rasakan di Hari Raya Waisak. Yang terpenting tidak menghilangkan tujuan saya datang ke vihara untuk beribadah,” ungkap Andry, penjunjung yang beribadah di Vihara Buddha Dharma.
Berita Terkait
-
Puncak Macet Parah Lebaran Ini? 3 Titik Ini Jadi Biang Keroknya
-
Kebun Raya Bogor Jadi Magnet Libur Lebaran: Pengunjung Membludak, Fasilitas Ditingkatkan!
-
Jalur Puncak Hari Ini: Pemudik Balik Campur Wisatawan, Macet Tak Terhindarkan?
-
Hari Ini, Contraflow Diberlakukan di Tol Jagorawi Arah Puncak
-
Wajib Coba! Bakso Seuseupan, Ikon Kuliner Lebaran Bogor Sejak 1984
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Sebut Masjid Al Jabbar Dibangun dari Dana Pinjaman, Kini Jadi Perdebatan Publik
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- Yamaha NMAX Kalah Ganteng, Mesin Lebih Beringas: Intip Pesona Skuter Premium dari Aprilia
- JakOne Mobile Bank DKI Bermasalah, PSI: Gangguan Ini Menimbulkan Tanda Tanya
Pilihan
-
Laptop, Dompet, Jaket... Semua 'Pulang'! Kisah Manis Stasiun Gambir Saat Arus Balik Lebaran
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Lancar Main Free Fire, Terbaik April 2025
-
9 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Lancar Main Game, Terbaik April 2025
-
Seharga Yamaha XMAX, Punya Desain Jet: Intip Kecanggihan Motor Listrik Masa Depan Ini
-
Demi Jay Idzes Merapat ke Bologna, Legenda Italia Turun Gunung
Terkini
-
Atalia Praratya Ungkap Isi Hati Soal Isu Perselingkuhan Ridwan Kamil
-
Neraka Macet di Puncak Bogor, Jalur Alternatif Cibalok Bikin Wisatawan Sengsara
-
Kecelakaan Maut di Bandung, Suami, Istri dan Keponakan Asal Depok Tewas di Jalur Kamojang
-
Antisipasi Letusan Freatik, Pendakian Gunung Gede Diperpanjang Penutupannya
-
Stasiun Bogor dan Alun-Alun Kota, Potret Kesemrawutan yang Tak Kunjung Usai