SuaraBogor.id - Sebuah video memperlihatkan seorang pendakwah Ustaz Alfian Tanjung serang Jokowi kaitan penentuan hari libur nasional.
Disana Ustaz Alfian Tanjung menyinggung Presiden Jokowi soal Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh tiap tanggal 1 Juni, viral di media sosial.
Video Ustaz Alfian Tanjung yang tampak menyerang Jokowi soal hari Pancasila itu viral usai dibagikan pengguna Twitter Namaku_Mei, seperti disitat dari Terkini.id-jaringan Suara.com, Kamis (3/6/2021).
Dalam narasi cuitannya, netizen tersebut menilai Alfian Tanjung tidak henti-hentinya ‘berdagang’ PKI atau Partai Komunis Indonesia.
“Nieh orang gak capek apa yahhh Dagang PKI trus,” cuit netizen Namaku_Mei.
Dilihat dari video tersebut, tampak Ustaz Alfian Tanjung tengah berpidato. Dalam pidatonya itu, ia menyinggung Hari Pancasila yang ditetapkan sebagai hari libur nasional.
Menurutnya, tiap tanggal 1 Juni itu merupakan hari Pancasila-nya PKI. Ia pun lantas menyinggung Presiden Jokowi terkait hal itu.
“Libur 1 Juni, satu Juni itu adalah Pancasila-nya PKI. Sekarangkan 1 Juni libur nasional kan? Kapan dibahasanya? Dibahas dengan siapa? Gak boleh dong, negara ini bukan negara pribadi, bukan negara punya kamu Jokowi. Tahu-tahu 1 Juni libur,” ujar Alfian Tanjung dalam potongan video tersebut.
Selain itu, Ustaz Alfian juga menyinggung soal Pancasila Sila Kelima yang menurutnya adalah Pancasila-nya Marxisme.
Baca Juga: Ustadz Yusuf Mansur Bantah Jilat Jokowi Demi Jabatan: Gak Ada di Kamus Saya!
“Pancasila-nya tahu? Pancasila yang ke-5 itu adalah Ketuhanan, ini adalah Pancasila-nya Marxis,” ungkapnya.
Ia pun lantas menilai, penentuan 1 Juni sebagai hari libur nasional untuk memperingati Kesaktian Pancasila merupakan keputusan sepihak dari Jokowi.
“Tapi apa? Udah libur. Yang nentukan Presiden (Jokowi) sepihak,” tegas Ustaz Alfian Tanjung.
Sikap sepihak Jokowi tersebut, menurut Alfian, merupakan watak dari kader Komunis atau PKI.
“Sikap aksi sepihak itu watak kader Komunis,” ucap Alfian.
Hal itu, kata Alfian Tanjung, lantaran Jokowi tidak mau bermusyawarah terkait penentuan hari libur Pancasila tersebut.
Berita Terkait
-
Mantan Anggota BIN Ungkap Dugaan Rekayasa Pertemuan Jokowi-Ba'asyir, Sebut Ada Upaya Perbaiki Citra
-
Bantu Gibran Bangun Papua, Prabowo Tunjuk Eks Jenderal hingga Eks Stafsus Jokowi
-
Guru Besar UI Soal Pertemuan JokowiAbu Bakar Baasyir: Tak Masalah, Tapi Harus Dipantau BNPT
-
4 Kemiripan Calon PM Jepang dengan Jokowi, Netizen: Kurang Masuk Gorong-Gorong
-
20 Oktober Jadi Ujian Prabowo, Akankah Lepas Bayang Jokowi dan Rombak Kabinet?
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
Terkini
-
DPRD Kabupaten Bogor Semprot Gubernur Jabar Soal Patungan Rp1000 Per Hari: Pungli Yang Dilegalkan
-
Daftar Delapan Identitas Korban Tragedi Al Khoziny Terkonfirmasi, Satu Orang Asal Gunung Sindur
-
Jalin Kolaborasi Perkuat Sinergi, DPRD Kota Bogor dan Insan Pers Jaga Kondusivitas Kota Bogor
-
Harta Karun Tersembunyi Bogor Barat, 3 Kecamatan Ini Simpan Surga Air Terjun dan Kuliner Memukau
-
Waspada Pangan Beracun! DKP Bogor Tak Bisa Jamin SPPG Bebas Bahan Kimia Berbahaya