Edwin sempat mendatangi langsung Puskesmas beberapa hari kemudian untuk melakukan swab pada putrinya, sekaligus mengajukan kembali permohonan untuk swab di rumah.
Untuk kedua kalinya, sambung Edwin, tanggapan Puskesmas masih sama, akan disiapkan waktu.
Bahkan Istrinya pun terus menghubungi Puskesmas melalui whatsapp, namun tidak ada jawaban sama sekali.
Sekitar 3 atau 4 hari sebelum meninggal, AA mulai menunjukkan gejala seperti batuk dan demam setiap hari. Karena tidak ada petugas yang datang, Edwin hanya bisa memberi obat seadanya sampai AA meninggal.
"Alhamdulillah panasnya turun dan batuknya reda setiap minum obat, tapi selalu kumat lagi besoknya. Puncaknya itu Kamis malam. Kondisinya sudah drop banget, tidak mau makan," katanya.
Seingat Edwin, AA meninggal sekitar pukul 06.00 WIB, Jumat (9/7/2021).
"Jam 2 atau 3 pagi, saya masih dengar suara dia, seperti mengigau. Jam 6 paginya, Ibu saya manggil-manggil tapi dia tidak merespon. Begitu saya cek ke kamarnya, ternyata Dia sudah tidak ada," ungkap Edwin.
Setelah mengetahui adik iparnya meninggal, Edwin melapor ke Puskesmas dan aparat setempat untuk memproses pemulasaran menggunakan protokol kesehatan meskipun AA sama sekali belum menjalani swab.
AA baru di-swab setelah minggal, sekitar pukul 11.00 WIB dan dinyatakan positif Covid-19. Sementara petugas pemulasaran baru tiba pukul 15.00 WIB sore.
Baca Juga: 7 Tips Cegah Penularan Virus Covid-19 di Dalam Rumah
"Warga sempat usul langsung mandiin dan makamin aja, karena kasian jenazahnya. Kami pun maunya begitu, tapi kami kan masih ikuti aturan main pemerintah. Takutnya ada apa-apa, nanti kami yang salah," paparnya.
Sambil menunggu petugas pemulasaran, Edwin pergi mengambil peti jenazah dan mencari ambulans.
Setelah AA siap dimakamkan, Edwin justru mendapat kabar bahwa alat berat penggali makam rusak sehingga jenazah baru bisa dimakamkan esok.
"Sebagai seorang kakak, saya kasian lah dengan adik saya yang sudah lama menunggu. Akhirnya saya datang mengecek langsung ke pemakaman, ternyata nama adik saya sudah terdaftar dan lubang makamnya sudah ada," kata Edwin.
Edwin sempat bingung, tapi Dia mengaku tidak ingin ambil pusing karena hal ini. Yang penting, sambungnya, AA dapat dimakamkan segera.
Akhirnya, AA dimakamkan sekitar pukul 18.30 WIB di TPU Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, pemakaman khusus pasien Covid-19.
Berita Terkait
-
Insiden Horor Liga 2: Pemain Persikad Gegar Otak, PSSI Minta Komdis Bertindak Tegas
-
Prediksi Cuaca Hari Ini: Waspada Hujan Lebat dan Petir di Sejumlah Wilayah
-
Viral Proyek Yve Habitat Mangkrak Bikin Geram Konsumen, Pengembang Buka Suara
-
Imbas Ortu Meleng, Anak di Depok Nyangkut di Mesin Cuci, Begini Nasibnya!
-
Disuruh Ketik "Depok" di Ponselnya, Raffi Ahmad: Ya Allah, Kenapa Jadi Depok Sih?
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Detik-Detik Mencekam Rombongan Besan Cibinong Bogor Masuk Jurang, Dua Korban Tak Terselamatkan
-
Membedah Lokasi Strategis Kecamatan Parung yang Dipilih Jadi Jalur Krusial Tol Bogor Serpong
-
Yandri Susanto Desak Kejagung Turun Tangan, Selamatkan Hak Warga Desa Sukaharja dan Sukamulya Bogor
-
Siap Tancap Gas! Tol Bogor Serpong 32,03 KM Dibagi 4 Seksi Krusial, Ini Detail Titik-Titiknya
-
Duel Udara Berujung Nahas, Pemain Persikad Depok Bil'asqan Didiagnosis Ini Setelah Kolaps