SuaraBogor.id - Kasus Covid-19 di Kota Bogor terus meningkat. PPKM Darurat sebentar lagi akan berakhir. Kemungkinan besar, PPKM Darurat Bogor diperpanjang.
Hal itu disebabkan kasus Covid-19 di Kota Bogor masih tinggi. Pemerhati kesehatan Iskandar Sitorus memprediksi, jika PPKM Darurat bakal diperpanjang hingga kasus Covid-19 mulai melandai.
Hal tersebut lantaran hingga saat ini, penambahan kasus positif harian Covid-19 baik di level nasional maupun di daerah masih terus mengalami lonjakan.
PPKM Darurat sendiri akan berakhir pada Selasa 20 Juli mendatang, pun demikian Iskandar menyebut, kemungkinan PPKM Darurat Jawa Bali akan diperpanjang dua pekan lagi.
"Sampai saat ini angka kasus Covid-19 belum melandai. Bahkan kemarin juga tercatat kasus penambahan harian Covid-19 menyentuhnya angka 40 ribu kasus baru dalam satu hari," katanya, disitat dari Ayobandung.com -jaringan Suara.com, Selasa (13/7/2021).
Ia melihat, masih tingginya kasus di Indonesia karena didukung beberapa faktor. Seperti masyarakat yang masih abai, minimnya tenaga kesehatan, dan penindakan pelanggar protokol kesehatan yang kurang tegas.
Kata dia, abainya masyarakat saat ini dipicu suasana kejenuhan yang berkepanjangan. Warga sudah mulai bosan dengan segala pembatasan aktivitas.
"Masyarakat saat ini sudah berada pada titik jenuh. Mau new normal, taunya gak jadi. Segala upaya dilakukan pemerintah tapi sampai sekarang belum juga membuahkan hasil. Akhirnya masyarakat putus asa dan jenuh. Karena kebijakan yang ada belum bisa menekan penyebaran Covid-19" ujarnya.
keterbatasan tenaga kesehatan pun masih jadi persoalan tersendiri. Berbagai daerah ingin meningkatkan ruang rawat untuk menghindari membludaknya pasien di rumah sakit. Hanya saja, untuk menambah ruang rawat tidak didukung dengan ketersediaan nakes.
Hal ketiga yakni, penegakan PPKM terhadap protokol kesehatan, pemerintah masih mengedepankan penindakan dan sanksi. Padahal di masa pandemi saat ini, psikologi masyarakat tengah turun sehingga ketika ditindak kecenderungan berbalik menjadi tambah abai.
"Mengedepankan persuasi sebetulnya lebih efektif ketimbang penindakan lantaran psikologi masyarakat saat ini tengah turun," tuturnya.
Disamping itu, ia mengusulkan agar pemerintah lebih baik memfokuskan pada pembentukan pola kehidupan masyarakat yang sehat. Yakni mengajak masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan.
"Karena walau bagaimanapun pun, kunci utama memutus penyebaran Covid-19 ini dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, bukan penyekatan. Pembatasan boleh, tapi yang menjadi fokus utama itu penerapan protokol kesehatan yang masif," tutupnya.
Berita Terkait
-
Bye-bye Angkot Tua! Bogor Siap Bebaskan Diri dari Kemacetan Mulai 2026
-
Kabar Duka: Balita Korban Majelis Taklim Ambruk di Bogor Meninggal, Total Korban Jiwa Jadi 5 Orang
-
Buah Hati Jalani Pengobatan Thalasemia, Program JKN Jadi Harapan Vinne
-
Wali Kota Bogor Usul Kuliner Bogor Tampil hingga ke Wilayah Pesisir Jakarta
-
Wali Kota Bogor Minta Pemprov DKI Kembangkan Transportasi di Kotanya, ke Mana Dedi Mulyadi?
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Peringatan Hari Pahlawan Nasional, Adityawarman Adil Ajak Pemuda Kota Bogor Ikuti Jejak Pahlawan
-
Tegang di Polsek Jonggol! Pemilik Mobil BBM Rebut Kunci dari Tangan Oknum Wartawan
-
Indra Sjafri Ungkap 'Penyakit' Turunan Garuda Muda
-
9 Ribu Pegawai Paruh Waktu di Bogor Diberi Peringatan Keras: Jangan Gadai SK
-
Debut Kapten Timnas U-22 Ivar Jenner: Indonesia Dipermalukan Mali 0-3 di Stadion Pakansari