SuaraBogor.id - Potongan dana bansos yang viral di Depok, akhirnya dikembalikan kepada masing-masing keluarga penerima manfaat (KPM).
Ada 231 KPM di RW5, Kelurahan Beji, Kecamatan Beji, Kota Depok yang dilakukan pemotongan. Dari hasil potongan tersebut terkumpul uang sebanyak Rp11,55 juta. Mereka dipotong Rp50 ribu per orang.
"Kami tidak mau persoalan ini berlarut-larut. Jadi kami kembalikan saja semua uangnya," kata Ketua RW 5 di Depok, Kuseri, Kamis (29/7/2021).
Dia menyebut, ada 251 KPM di lingkungannya. Namun hanya 231 KPM yang menerima, lalu 20 KPM sisanya dikembalikan ke Kantor Pos yang bertanggungjawab mendistribusikan Bansos.
Baca Juga: Gugatan David Tobing Soal Raffi Ahmad Diduga Langgar Prokes Ditolak Majelis Hakim PN Depok
"Sudah kami cari, tapi alamatnya tidak jelas. Jadi kami kembalikan," papar Kuseri.
Kuseri tidak menyangka uang Rp50.000 yang ia kutip akan menjadi masalah dan viral seperti sekarang.
Dia menjelaskan, kutipan bersifat sukarela untuk mendanai perbaikan ambulan warga yang sedang rusak.
"Kami hanya mohon bantuan untuk memperbaiki ambulan yang mau turun mesin dan ganti aki kok," imbuhnya.
Perbaikan ambulan membutuhkan dana sebesar Rp 6,5 juta. Sisanya, sambung Kuseri, akan digunakan untum membeli paket kain kafan.
Baca Juga: Berkas P21, M Totoh Penyuap Bupati Aa Umbara di Kasus Bansos Covid Segera Diadili
"Kami kan punya program kafan gratis untuk warga yang meninggal. Satu paket kafan, tikar dan wewangiannya itu bisa Rp 400 ribu-an," tuturnya.
Kuseri mengklaim bahwa pemotongan itu sudah mendapat persetujuan dari para ketua RT, tokoh masyarakat dan Satgas Covid-19 setempat.
Dia pun menegaskan bahwa uang tersebut bukan pemotongan Bansos, tapi hanya donasi yang rutin dilakukan warga lingkungannya.
"Kami berinisiatif agar ambulan bisa segera berjalan, karena memang sedang dibutuhkan. Kebetulan saja waktunya bersamaan dengan pencairan Bansos," jelas Kuseri.
Dia mengakui, persoalan ini sampai viral karena sosialisasi yang kurang maksimal dari pihaknya.
Sosialisasi hanya dilakukan secara lisan oleh para Ketua RT saat menyerahkan undangan pengambilan Bansos ke rumah KPM.
Mungkin, lanjutnya, ada warga yang tidak menerima info karena sedang tidak di rumah atau memang tidak mengerti.
"Bisa juga 100 orang suka (Tidak keberatan donasi), tapi 1 orang keberatan. Makanya jadi masalah. Tapi ini memang tanggungjawab saya," pungkasnya.
Seperti diketahui, seorang warga Depok mengadukan adanya pemotongan dana Bansos sebesar Rp50 ribu dari Rp600 ribu yang seharusnya di terima.
Aduan itu pun viral di media sosial sampai menarik perhatian media lokal dan media nasional beberapa hari terakhir.
Kontributor : Immawan Zulkarnain
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Minta Wali Kota Depok Minta Maaf, Buntut Bolehkan Mobil Dinas untuk Mudik
-
Bansos Kemensos Triwulan Kedua Naik Tajam, dari Rp18 Triliun Menjadi Rp120 Triliun
-
Gelombang PHK Meluas, Bansos Tak Bertambah? Begini Jawaban Gus Ipul
-
Ini Syarat Karyawan Korban PHK yang Berhak Dapat Bansos Pemerintah
-
Kemensos Siapkan Aturan Bansos Maksimal 5 Tahun per Keluarga
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
Terkini
-
Wabah Chikungunya Merebak di Cianjur, Puluhan Warga Tumbang!
-
Dampak Gempa Bogor Semalam, Plafon Ambruk Hingga Dinding Retak di Belasan Rumah Warga
-
Gempa Dangkal M 4,1 Guncang Bogor Semalam, BMKG Sebut Ini Penyebabnya
-
Pabrik Uang Palsu di Bogor Beroperasi Setengah Tahun
-
Bukan Sekadar Nama, Kisah di Balik Pemberian Nama Titiek Puspa oleh Bung Karno