SuaraBogor.id - Sejumlah seniman tradisional di Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur mengeluhkan diterapkanya Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyatakat (PPKM). Karena selama PPKM mereka kehilangan mata pencaharianya.
Di masa PPKM level 3, kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan orang banyak tidak dipernenankan, seperti hajatan, pesta pernikahan atau pagelaran kesenian tradisional lainnya.
Asep Dewa (49) seorang seniman tradisional, di Desa Wangunsari, Kecamatan Naringgul mengungkapkan, selama diberlakukanya PPKM, semua jadwal manggung untuk mengisi sejumlah pernikahan, hajatan dan acara lainnya dibatalkan.
"Bulan kemarin saja, saya sudah menerima 20 permintaan yang ingin menggunakan jasa hiburan, namun karena PPKM dan takut dibubarkan, serta didenda mereka terpaksa membatalkannya," katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (22/8/2021).
Baca Juga: Umat Hindu Gelar Upacara Wisuda Bumi
Asep Dewa merupakan seorang seniman tradisonal yang tergabung dalam Grup Musik Desa dan jasa hiburan seperti orgen tunggal, dandutan, hingga tari jaipongan.
Sebelum diterapkan PPKM, kata dia, mengguna jasa hiburan bisa mencapai 4 sampai 7 kali manggung dalam satu bulan.
Namun semenjak PPKM diterapkan tidak ada sama sekali.
"Karena tidak ada jadwal manggung, dan penghasilan pun tidak ada. Untuk memenuhi keburuhan keluarga, saya terpaksa harus bekerja serabutan, seperti menjadi buruh tani, atau membersihkan kebun," ucapnya.
Hal serupa diungkapkan, Tohid Acid (37) seorang seniman musik tradisional di Kampung Cidung, Desa Wangunsari, mengaku kebingungan untuk memenuhi butuhan sehari - harinya.
Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di Jawa Timur Belum Diputuskan
Karena selama ini dirinya hanya mendapatkan penghasilan dari panggung ke panggung.
"Karena PPKM masih berlaku, dan mata pencaharian utama saya gak ada, untuk memenuhi kebutuhan keluarga, saya terpaksa beralih menjadi buruh serabutan. Namun ada juga beberapa rekannya yang menganggur," katanya.
Tohid mengaku, selama satu bulan terkahir sudah beralih profesi menjadi sebagai buruh serabutan, mulai dari butuh tani, kuli bangunan, dan pembersih kebun.
"Selama menjadi buruh serabut, sehari hanya mendapatkan uang sebesar Rp 75 ribu. Padahal bayaran dalam memanggung bisa mencapai Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu per satu kali manggung," jelasnya.
Tohid, Asep dan sejumlah seniman tradisional lainya berharap, pemerintah tidak terus terusan memperpanjang PPKM, karena dampaknya sangat memberatkan mereka. Selain pemerintah untuk cepat menangani pandemi Covid-19.
Kontributor : Fauzi Noviandi
Berita Terkait
-
Kemenkes RI Buka Suara Soal Varian Covid-19 Baru di Singapura, PPKM Bisa Kembali Berlaku?
-
Rayakan Lebaran Tanpa PPKM, Jokowi Sampaikan Ucapan Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1444 H
-
Cerita Deka Sempat Nakal Jadi Sopir Travel Gelap saat PPKM, Kini Bisa Bawa Pemudik Secara Legal
-
Wanti-wanti Ketua DPR saat Arus Mudik; Minta Pemerintah Urai Kemacetan, Masyarakat Waspada Penularan Covid
-
Mudik Lebaran Pertama Tanpa PPKM, Perhatikan 4 Hal Ini Agar Aman dan Nyaman!
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Thom Haye hingga Ragnar Oratmangoen Punya KTP DKI Jakarta, Nyoblos di TPS Mana?
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Mulai Merosot
-
Ada Marselino Ferdinan! FIFA Rilis Wonderkid Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Desas-desus Shell Mau Hengkang dari RI Masih Rancu, SPBU Masih Beroperasi
-
Media Asing Soroti 9 Pemain Grade A Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Siapa Saja?
Terkini
-
Ada Potensi Politik Uang di Pilkada Bogor? Ini Kata Bawaslu
-
Soal Opsi TPS Darurat, Ini Kata Pemkab Bogor
-
Disdukcapil Kabupaten Bogor Buka Lebih Banyak Slot Layanan, Masyarakat Diuntungkan
-
Dukung Penuh Paslon Rudy-Ade, Rachmat Yasin: Bogor Akan Semakin Berkembang
-
Atang-Annida Optimis Rebut Hati Warga Bogor