SuaraBogor.id - Sebelumnya Mantan tokoh mahasiswa, pakar ekonomi dan politikus Indonesia, Rizal Ramli turut ikut turun gunung soal lahan yang diduga dirampas PT. Sentul City Tbk.
Kali ini, aktivis pro Demokrasi (ProDem) turut turun gunung berkunjung ke Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.
Mereka menyatakan sikap berjuang bersama warga untuk melawan Sentul City.
Ketua majelis jaringan aktivis pro Demokrasi (ProDem) Iwan Sumule mengatakan, akan memperjuangkan tanah rakyat yang dirampas PT. Sentul City.
Dengan tema “Tanah Untuk Rakyat” Iwan menjelaskan bahwa tanah rakyat yang dirampas harus dikembalikan, terlebih tanah tersebut sudah turun menurun dari karuhun warga Desa Bojong Koneng terdahulu, kepada anak cucu mereka yang sekarang masih hidup.
“Masyarakat di sini harus kita bantu agar tidak digusur dari tanahnya sendiri, untuk itu prodem hadir membela rakyat” Katanya menyadur dari Bogordaily.net -jaringan Suara.com.
Menurut Iwan, kehadiran prodem di Desa Bojong Koneng disambut baik warga, dengan semangat yang tinggi dan berapi-api warga bersama prodem akan melawan sampai titik darah penghabisan untuk mempertahankan tanah yang akan dirampas oleh PT. Sentul City.
“Negara hadir menjamin tanah-tanah leluhur untuk tidak dirampas oleh para cukong, supaya warga tidak tergusur dari tanah kelahiran mereka sendiri” tambahnya iwan
Harapan kedepan, prodem ingin warga Desa Bojong Koneng tetap bersatu mempertahankan tanah mereka, jangan sampai ada pengkhianat hanya karena uang semangat untuk melawan ketidakadilan jadi redup.
Baca Juga: Kolaborasi Dengan Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor, Golkar Gelar Vaksinasi Massal
Tanah rakyat ini harus dikembalikan, jangan sampai dirampas, dan juga untuk warga harus tetap bersatu melawan para cukong-cukong” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
20 Menit Parkir Kena Rp100 Ribu, Aksi Tukang Parkir di Bogor Viral
-
Seluruh Tubuh Melepuh, Buruh Lumpia Korban Ledakan Gas di Bogor Minta Tolong Dedi Mulyadi, Kenapa?
-
Bye-bye Angkot Tua! Bogor Siap Bebaskan Diri dari Kemacetan Mulai 2026
-
Ikuti Instruksi Presiden, Ketua DPRD Bogor Janji Tak Gunakan Strobo dan Sirine di Jalan Raya
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Puncak Membara! Warga Korban PHK Siap Gugat Presiden, Janji Menteri Hanif Faisol Cuma Angin Surga?
-
Mengapa Truk Box Itu Gagal Menanjak? Misteri Penyebab Rem Blong di Tanjakan Ciampea Renggut Nyawa
-
Bentrok Kepentingan Tanah Desa vs Utang BLBI, Mendes Yandri Desak Keputusan Berani Pemerintah
-
Membongkar Strategi CIMB Niaga Bogor: Bukan Hanya Pinjaman, Tapi Garansi Bisnis Berkelanjutan
-
Lelang Tanah 800 Hektare Akibat 'Dosa Masa Lalu': Dua Desa Kuno di Bogor Jadi Tumbal Skandal BLBI