SuaraBogor.id - Ada sebanyak 5.392 anak di Kota Bogor mengalami stunting. Hal itu disebabkan kekurangan pasokan gizi terhadap anak.
Sekedar diketahui, stunting adalah kondisi tinggi badan anak lebih pendek dibanding tinggi badan anak seusianya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Syarifah Sofiah mengatakan, kondisi itu dialami sejak janin dalam kandungan sampai awal kehidupan anak hingga 1000 hari pertama kelahirannya.
"Penyebabnya karena rendahnya akses terhadap makanan bergizi, rendahnya asupan vitamin dan mineral, dan buruknya keragaman pangan dan sumber protein hewani," katanya menyadur dari Ayojakarta -jaringan Suara.com, Rabu (27/10/2021).
Menurutnya pemenuhan kebutuhan gizi bagi anak dan ibu hamil perlu dilakukan Pemkot Bogor, untuk menekan angka stunting pada anak-anak di Kota Bogor.
Pencegahan tidak hanya pada balita, ibu-ibu hamil juga harus diperhatikan. Termasuk langkah intervensi secara sungguh-sungguh dalam 1.000 hari pertama kehidupan.
"Beberapa Pendekatan dalam upaya pencegahan dilakukan adalah konvergensi yang sudah dilakukan secara bersama-sama adalah intervensi gizi spesifik 30 persen dan intervensi gizi sensitif 70 persen," ujarnya.
Syarifah menilai pemenuhan gizi anak dan ibu hamil perlu dilakukan, mengingat 1 dari 16 anak di Kota Bogor mengalami kondisi stunting.
"Dari 84.729 balita yang ada di Kota Bogor 5.392 diantaranya mengalami stunting. Tentunya ini harus menjadi perhatian serius kita semua. Bagaimana kita rembuk stunting ini agar laju angka stunting di Kota Bogor bisa turun," ungkapnya.
Ia juga meminta kepada dinas dan instansi terkait untuk memantau asupan gizi ibu hamil yang ada di Kota Bogor. Setidaknya ada sekitar 19.238 ibu hamil di Kota Bogor yang harus diperhatikan asupan gizinya untuk menekan stunting.
"Selain itu dari keseluruhan kelurahan di Kota Bogor, masih ada 20 kelurahan yang angka stuntingnya diatas 10 persen. Untuk itu diperlukan intervensi dan penanganan yang intensif," ujar dia.
Berita Terkait
-
Minta Jatah THR dari APBD, Petinggi RSUD Kota Bogor Diskakmat Anggota DPRD: Tindakan Tak Etis!
-
Cegah Stunting Lewat Investasi Jangka Panjang
-
Telkom Kenalkan Aplikasi Stunting Hub untuk Pantau Kesehatan Gizi Anak Indonesia
-
Tekan Angka Stunting, KBF Indonesia Mulai Jalankan Makan Bergizi Gratis di Papua
-
Serius Atasi Stunting, Dinsos P3AP2KB Kabupaten Kudus Andalkan DMS Cazbox by Metranet
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
Pilihan
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
Terkini
-
Kronologi Tabrakan Beruntun di Cianjur: Elf Oleng Hantam 5 Kendaraan
-
Jangan Sampai Ketinggalan! Alfamart Tebar Promo Gila-gilaan di Weekdays
-
PKK Bogor Era Eva Marthiana: Fokus Ketahanan Pangan, Kesehatan dan Pendidikan Keluarga
-
Pesan Menohok Bupati Bogor untuk 3.676 ASN dan PPPK Baru: Jaga Marwah, Haramkan KKN!
-
Heboh Kasus Eks Sirkus OCI, Taman Safari Indonesia Tak Ingin Tercoreng