Scroll untuk membaca artikel
Lebrina Uneputty
Rabu, 17 November 2021 | 17:40 WIB
Ilustrasi perkosaan. [Shutterstock]

SuaraBogor.id - Anak dibawah umur yang menjadi korban pemerkosaan hingga melahirkan di Kecamatan Kadupandak, Kabupaten Cianjur mengalami trauma berat.

Selain mengalami trauma berat, bahkan setelah melahirkan korban sering melamun, akibat aksi bejat pelaku.

Jaelani, kuasa hukum korban, mengatakan, usai melahirkan korban saat ini masih istirahat, namun kondisinya terus mengalami penurunan.

"Kondisinya cukup memprihatinkan, korban mengalami trauma akibat tindak pemerkosaan yang membuat korban melahirkan di usia yang masih remaja. Sering melamun dan tidak nyambung kalau dia nak ngobrol," katanya, Rabu (17/11/2021).

Pihak keluarga saat ini, kata dia, tengah kebingungan untuk membawa anaknya berobat ke psikolog. Pasalnya ayah korban hanya bekerja serabutan, sehingga tak mampu membayar biaya pengobatan untuk menghilangkan trauma.

"Keluarga korban tidak mampu, sampai hari ini juga bingung mau dibawa berobat kemana. Sedangkan kalau tidak segera diobati, dikhawatirkan trauma hingga korban dewasa," kata dia.

Sementara itu, Ketua Harian P2TP2A Kabupaten Cianjur Lidya Indiyani Umar, mengatakan pihaknya akan melakukan pendampingan pada korban dan membawa korban berobat ke psikolog.

"Kita akan koordinasi dengan kuasa hukum, jika membutuhkan pendampingan kita akan dampingi sekaligus berikan trauma healing melalui psikolog di P2TP2A. Karena kalau tidak segera ditangani, akan mmberdampak jangka panjang," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Hudri (60) kakek asal Kecamatan Kadupandak, Kabupaten Cianjur cabuli anak dibawah umur selama dua tahun hingga melahirkan.

Kelakuan tidak terpuji tersebut baru diketahui setelah korban berusia 15 tahun mengeluhkan sakit pada dibagian intim lalu melahirkan.

Kuasa Hukum korban, Jaelani mengatakan, selama mengandung kedua orang tua korban tidak mengetahui, bahwa anaknya tersebut tengah berbadan dua karena tidak ada perubahan yang mencolok.

"Tidak ada yang tahu korban hamil, mungkin karena masih belia, dan tubuhnya kecil serta keseharianya yang menggunakan pakian gamis," katanya.

Kontributor : Fauzi Noviandi

Load More