Scroll untuk membaca artikel
Nur Afitria Cika Handayani
Selasa, 21 Desember 2021 | 14:30 WIB
Surah Al Kafirun

SuaraBogor.id - Surat Al Kafirun adalah surat Makkiyah. Surat ini diturunkan di Makkah. Surat ini adalah surat ke 109 dalam Al Quran.

Surat Al Kafirun bermakna agar manusia memiliki sikap toleran dan menghargai agama lain.

Pada masa perkembangan agama Islam di Mekkah, kaum Quraisy menentang Rasulullah SAW agar berhenti menyebarkan agama Islam.

Namun, Rasulullah SAW tidak menyerah dan terus menyebarkan agama Islam.

Baca Juga: Surat Al Kafirun Ayat 1-6: Keutamaan dan Tafsirnya

Kisah perjuangan Nabi Muhammad SAW saat menyebarkan agama Islam yakni tawar menawar antara beliau dengan Kaum Quraisy.

Muncul penawaran bahwa apabila Rasulullah SAW bersedia memuja Tuhan mereka dan mereka pun mau memuja Agama Islam.

Rasulullah juga diperkenankan menyebar agamanya. Tentu saja ini bertentangan dengan agama Islam.

Oleh karena itu turunlah surat Al Kafirun untuk menjawabnya.

Surat ini memberikan pesan bahwa umat muslim harus berani dan berprinsip dalam menghadapi orang kafir.

Baca Juga: Al-Quran Surat Al-Kafirun Ayat 1-6 dan Kandungannya tentang Toleransi Beragama

Tunjukkan bahwa umat Islam tidak bisa disamakan dengan mereka. Agama Islam juga tidak dapat ditukar-tukar maupun ditawar-tawar.

Surat ini menjadi pembeda antara umat Islam dan kafir. Sesuatu yang disembah orang kafir, diikuti, diagungkan bukanlah agama Islam.

Surah Al Kafirun Beserta Artinya

Surat ini juga merupakan surat yang paling ditakuti oleh Iblis. Menurut riwayat Ibnu Abbas, surat ini ditakuti karena surat ini merupakan tauhid dan pembebas kemusryikan.

Jika seorang muslim rutin membaca surat Al Kafirun, dirinya akan bebas dari kemusrikan.

Seperti dalam hadis Rasulullah bersabda, “Bacalah Qul ya Ayyuhal kafiruun kemudian tidurlah di akhirnya, sesungguhnya ayat tersebut membebaskan dari kemusryikan.”

Selain itu, surat ini juga mengajarkan toleransi umat beragama. Ayat terakhir berarti “Untukmu agamamu dan untukku agamaku.”

Maksudnya dengan keyakinan kepada Allah, umat Islam harus berprinsip dan tetap menghargai agama lain juga.

Mereka tidak sama dengan umat Islam begitupun sebaliknya. Surat Al Kafirun menjadi suatu penyemangan dan membangun kekuatan agar umat muslim tidak gentar melawan kekafiran.

  • Bismillahirrahmaanirrahiim

Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang

  • Qulyaa ayyuhal kaafiruun

“Katakanlah (Muhammad), “Wahai orang-orang Kafir!””

  • Laa a’budu maa ta’buduun

“Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah”

  • Wa laa antum ‘aabiduunamaa a’bud

“Dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah”

  • Wa laa ana ‘aa biddumma ‘abad tum

“Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah”

  • Wa laa antum ‘abiduna maa a’bud

“Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah”

  • Lakum dii nukum wa liyadiin

“Untukmu agamamu, dan untukku agamaku” - Q.S. Al-Kafirun

Isi pokok surah Al-Kafirun yaitu pernyataan tegas bahwa Tuhan yang disembah Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya tidaklah sama dengan tuhan yang disembah oleh orang-orang kafir dan larangan pencampuran atau kerjasama dalam ibadah atau keyakinan.

Demikian penjelasan lebih lanjut terkait surat Al Kafirun beserta pelafalan ayat dan arti serta asbabun nuzulnya.

Memahami surat ini, umat Islam diharapkan dapat menerapkan prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang ada di surat ini.

Kontributor : Annisa Fianni Sisma

Load More