Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Kamis, 20 Januari 2022 | 14:15 WIB
Ilustrasi Vaksinasi Anak. (Dok. Yayasan Wings Peduli)

SuaraBogor.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur mencatat selama pelaksanaan vaksinasi Covid-19 ada tiga kasus (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) KIPI berat, satu diantaranya meninggal dunia.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Yusman Faisal, mengatakan kasus KIPI berat terjadi pada warga Kecamatan Bojongpicung, Kecamatan Mande, dan yang terbaru pada siswa PAUD asal Kecamatan Pasirkuda.

"Untuk yang Mande dan Bojongpicung mengalami kelumpuhan sementara, keduanya merupakan orang dewasa. Untuk yang Pasirkuda seorang siswa meninggal dunia diduga akibat KIPI berat," katanya, Rabu (19/1/2022).

KIPI banyak terjadi, kata dia, akibat calon peserta vaksinasi yang tidak jujur saat proses screening, terutama terkait riwayat penyakit. Akibatnya efek samping vaksin memicu reaksi pada tubuh yang sudah memiliki riwayat penyakit.

Baca Juga: 3 Jenis Stres yang Seringkali Muncul dan Wajib Kamu Ketahui, Pernah Mengalaminya?

"Biasanya karena tidak jujur atau memang tidak tahu punya penyakit lantaran tidak rutin mengontrol kesehatan. Jadinya ketika divaksinasi terjadi KIPI," kata dia.

Ia mengatakan, pasien KIPI di Mande dan Bojongpicung saat ini kondisinya sudah sehat. Sayangnya hingga saat ini putusan dari Komnas KIPI belum juga mengeluarkan hasil penilaiannya.

"Statusnya baik yang Mande dan Bojongpicung, atau yang terbaru di Pasirkuda merupakan KIPI, meski belum ada putusan dari Komnas KIPI," ungkapnya.

Yusman mengimbau masyarakat untuk tidak takut divaksinasi, pasalnya meski terdapat kasus KIPI jumlahnya tidak banyak, dari sebanyak 1,5 juta orang yang telah di vaksin 3 diantaranya mengalami KIPI.

"Jadi tetap ikuti vaksinasi, karena kalau tidak risiko terpapar Covid-19, terlebih varian omicron akan lebih besar," katanya.

Baca Juga: 5 Self Care Ini Bisa Kamu Terapkan untuk Dirimu, Tertarik Mencoba yang Mana?

Sebelumnya, seorang anak meninggal dunia usai menjalani vaksinasi anak. Bahkan sebelum meninggal balita yang diduga mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) sempat mengalami demam tinggi dan kejang-kejang.

Balita tersebut yaitu ZL (6,5) siswa Pauda asal Kecamatan Pasirkuda Kabupaten Cianjur.

Sekertaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal membenarkan, adanya seorang siswa Puad yang meninggal dunia usai menjalani vaksin anak.

"Iya anak tersebut meninggal dunia sekitar pukul 10.15 WIB, di Ruang UGD Puskesmas setempat," katanya.

Kontributor : Fauzi Noviandi

Load More