Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Selasa, 25 Januari 2022 | 09:58 WIB
Edy Mulyadi, wartawan senior FNN, mantan caleg PKS. [Istimewa]

SuaraBogor.id - Edy Mulyadi memberikan klarifikasi soal video viral terkait pernyataan ibu kota nagara baru yakni Kalimantan Timur, disebut sebagai tempat jin buang anak.

Dia mengaku tidak bermaksud untuk menghina Kalimantan Timur, saat pernyataannya tersebut. Kata itu menurutnya digunakan untuk menggambarkan sebuah daerah yang cukup jauh dan masih sepi.

"Jadi kalimatnya begini lengkapnya nih kita punya tempat bagus mahal di Jakarta tiba-tiba kita jual lalu kita pindah ke tempat Jin buang anak kalimatnya kurang lebih begitu. Lalu kita pindah ke tempat Jin buang anak nah di Jakarta tempat Jin buang anak itu untuk menggambarkan tempat yang jauh," kata Edy dalam video di akun Youtube Jejak Widodo, mengutip dari Warta Ekonomi -jaringan Suara.com, Selasa (25/1/2022).

Penggunaan kalimat Jin buang anak, menurut Edy lumrah digunakan, khususnya di Jakarta.

Baca Juga: Prakira Cuaca Kalbar, Warga Diminta Waspada Kebakaran Lahan di Wilayah Gambut

"Jangankan Kalimantan, Monas itu dulu tempat Jin buang anak, BSD tahun 80-90 an itu masih tempat Jin buang anak itu istilah biasa," kata Edy.

Menurut Edy, ungkapan itu sebenarnya adalah ungkapan yang biasa, namun dia menduga ada yang sengaja memainkan isu tersebut. Edy juga tak mengetahui apa motif dari orang yang mempermasalahkan ucapannya itu.

"Tetapi meski demikian bahwa saya ingin menyampaikan bahwa saya minta maaf. Baik itu mau dianggap salah atau tidak salah saya tetap minta maaf. Cuma yang saya katakan tempat jin buang anak itu adalah untuk menggambarkan lokasi yang jauh, terpencil," ujarnya

"Sekali lagi saya katakan tempat jin buang anak, buat kami, saya khususnya Jakarta itu benar-benar untuk menggambarkan tempat jauh. Ga ada kaitan untuk merendahkan menghina sebagainya," ujar Edy

Sebelumnya, dalam akun Instagram @fakta.indo, Minggu, 23 Januari 2022, Edy menyebutkan, bahwa akan dijual aset-aset milik negara untuk membiayai perpindahan Ibu Kota ke Kaltim.

Baca Juga: Edy Mulyadi Minta Maaf, Lembaga Adat Paser dan Dewan Adat Dayak : Tetap Harus Proses Hukum

Nantinya, kantor kementerian dan juga lembaga akan menyewa. Lebih lanjut, ia mengatakan, bahwa lokasi Ibu Kota baru di Kaltim itu merupakan tempat buat jin buang anak.

"Pemerintah kita, kantor-kantor kementerian dan lembaga akan nyewa. Anda bisa memahami enggak? Ini ada tempat elite punya sendiri, yang harganya mahal, punya gedung sendiri lalu dijual, pindah ke tempat jin buang anak lalu nyewa, nyewa bro, bukan orang kaya, orang geblek," ucapnya.

Load More