SuaraBogor.id - Kasus Covid-19 di Depok melonjak drastis dalam beberapa hari terakhir. Hal tersebut diungkapkan Jubir Satgas Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana.
Diketahui, penambahan kasus positif Covid-19 di Depok menembus 400-an kasus pada 2 hari terakhir.
Padahal, penambahan minggu lalu hanya berkisar antara 0 sampai 5 kasus per hari.
"Kalau lihat tren positivity rate, kita naik sangat tinggi. Saat ini hampir 15 persen dari sebelumnya 0,6, lalu 4,3," ungkap Jubir Satgas Covid-19 Depok, Dadang Wihana pada Jumat (28/1/2022).
Keterisian tempat tidur rumah sakit atau BOR di Depok juga mengalami peningkatan.
Dadang menyebut, BOR di Depok kini mencapai 35 persen dari yang sebelumnya di bawah 5 persen pada pekan lalu.
Karena peningkatan tersebut, Pemkot Depok berniat membuka tempat isolasi pasien Covid-19 berbasis masyarakat.
Tempat isolasi jenis baru ini dicanangkan guna mengantisipasi lonjakan kasus yang tinggi, seminggu terakhir.
"Kebetulan Pemprov Jabar akan menyediakan bantuan isolasi berbasis masyarakat itu," ungkap Dadang.
Baca Juga: Ada Kasus Positif Covid-19 di Sekolah, Perlukan PTM Dihentikan dan Sekolah Ditutup?
Hari ini, Dadang dijadwalkan rapat dengan Camat dan Lurah se-Kota Depok untuk membahas lebih lanjut wacana tempat isolasi berbasis masyarakat ini.
"Pak Wali sudah menginstruksikan kembali terkait dengan tim pengawas yang diambil dari kepala-kepala OPD yang ditugaskan kembali di kecamatan-kecamatan," bebernya.
Meski demikian, Dadang belum menggambarkan secara detail teknis pelaksanaan isolasi.
Yang pasti, kata Dia, dukungan dari Pemprov akan dikoordinasikan dengan kemampuan sumber daya yang ada di Depok.
"Misalnya bagaimana monitoring kesehatannya, bagaimana dengan makan minumnya, apakah perlu disediakan dapur umum, dan lain-lain," ujar Dadang.
Tidak hanya itu, Pemkot juga berniat membuka kembali tempat isolasi terpusat di Pusat Studi Jepang (PSJ) milik Universitas Indonesia.
Berita Terkait
-
Prediksi Cuaca Hari Ini: Waspada Hujan Lebat dan Petir di Sejumlah Wilayah
-
Viral Proyek Yve Habitat Mangkrak Bikin Geram Konsumen, Pengembang Buka Suara
-
Imbas Ortu Meleng, Anak di Depok Nyangkut di Mesin Cuci, Begini Nasibnya!
-
Disuruh Ketik "Depok" di Ponselnya, Raffi Ahmad: Ya Allah, Kenapa Jadi Depok Sih?
-
Terjerat Utang Pinjol, Perempuan di Depok Nekat Karang Kisah Begal hingga Bikin Geger Warga
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Puncak Membara! Warga Korban PHK Siap Gugat Presiden, Janji Menteri Hanif Faisol Cuma Angin Surga?
-
Mengapa Truk Box Itu Gagal Menanjak? Misteri Penyebab Rem Blong di Tanjakan Ciampea Renggut Nyawa
-
Bentrok Kepentingan Tanah Desa vs Utang BLBI, Mendes Yandri Desak Keputusan Berani Pemerintah
-
Membongkar Strategi CIMB Niaga Bogor: Bukan Hanya Pinjaman, Tapi Garansi Bisnis Berkelanjutan
-
Lelang Tanah 800 Hektare Akibat 'Dosa Masa Lalu': Dua Desa Kuno di Bogor Jadi Tumbal Skandal BLBI