SuaraBogor.id - Pegawai honorer Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur terpaksa menjual barang berharga, bahkan ada yang terpaksa meminjam uang ke rentenir.
Hal tersebut terpaksa dilakukan sejumlah pegawai honorer Disdikpora, karena hampir selama tiga bulan mereka belum mendapatkan gaji dibawah Upah Minimun Regional (UMR).
Seorang pegawai honorer Disdikpora yang enggan disebutkan identitasnya mengaku dirinya dan sejumlah pegawai honorer hampir selama tiga bulan terakhir tidak mendapatkan gaji dari dinasnya.
"Sudah tiga bulan ini, kita tidak mendapatkan gaji. Tidak tahu persis apa yang menjadi kendala, hingga gaji kita mengalami keterlambatan," katanya, kepada wartawan di Kantor Disdikpora Senin, (14/2/2022).
Padahal, kata dia, jumlahnya di bawah Upah Minimum Regional (UMR) itu menjadi sumber utama untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarganya sehari-hari terpaksa menjual barang berharga miliknya.
"Terpaksa jual-jual barang berharga. Bahkan, ada rekan saya yang nekad dan terpaksa meminjam uang ke rentenir. Karena, sudah bingung harus mendapatkan uang darimana," jelasnya.
Ia mengatakan, saat ini para pegawai honorer di lingkungan dinas itu mempertanyakan terjadinya keterlambatan gaji mereka.
"Sementara untuk di dinas lain semuanya sudah di bayar dan lancar, dinas pendidikan yang anggarannya besar tidak bisa. Bahkan rekan-rekan saya ada yang lebih dari tiga bulan belum menerima," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Disdikpora Kabupaten Cianjur, Himam Haris membenarkan terjadinya keterlambatan gaji pegawai honorer di lingkungan dinasnya.
Baca Juga: Status Honorer Bakal Dihapuskan 2023, Pegawai Honorer di Sumsel Mulai Khawatir
"Iya belum, karena honorer tidak sebulan sekali nerimanya, terhitung dari Januari kemarin sampai Februari, Februari kan di bayarnya Maret," ucapnya.
Himam menambahkan, pihaknya sedang berupaya untuk memberikan gaji kepada honorer. Keterlambatan gaji terjadinya keterlambatan karena masih menunggu persetujuan yang persediaan.
"Mudah-mudahan sekarang bisa, sedang diperjuangkan. Biasanya nunggu dulu kegiatan. Dan kendala kemarin nunggu dulu persetujuan uang persediaan, baru keluar dari Dinas keuangan (BKAD) Cianjur. Secepatnya keluar," ucapnya.
Kontributor : Fauzi Noviandi
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
Terkini
-
Mengapa Warga Rela Pindah dari Depok ke Cibinong Saat CFD? Ternyata Ini 'Racun' Jalan Tegar Beriman
-
Kantor Desa Digembok Warga! Protes Keras Janji Palsu Kepala Desa Bojong Kulur
-
Warga Bogor Siap-siap! Mulai Pukul 6 Pagi, Jalan Utama Cibinong Bakal Berubah Jadi Arena Olahraga
-
7 Fakta Mengejutkan Kasus Anak Pejabat di Angkringan Cileungsi, Sekdes dan Tokoh Pemuda Pasang Badan
-
Anak Anggota DPRD Bogor Dianiaya Warga? Sekdes Mekarsari: Itu Fitnah!