Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Selasa, 15 Februari 2022 | 21:25 WIB
Aktivitas produksi pabrik tahu di Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Depok (Suara.com/Immawan)

SuaraBogor.id - Perajin tahu dan tempe di Depok belum mengambil sikap soal kenaikan harga kacang kedelai, yang jadi bahan baku utamanya.

Seperti diketahui, beberapa perkumpulan pengrajin tahu dan tempe sempat mengancam akan mogok produksi guna menyikapi kenaikan harga kedelai.

Salah satu pemilik pabrik tahu di Depok, Imron, mengatakan bahwa dirinya baru mau membahas hal ini dengan pengusaha lain di paguyuban.

"Denger-denger mau mogok produksi, tapi kita musti kumpul-kumpul dulu dengan paguyuban. Bagaimana keputusannya, itu yang kita ambil," kata Imron pada wartawan.

Baca Juga: Harga Kedelai Naik, Perajin dan Pedagang Tahu Tempe Ancam Mogok

Pabrik milik Imron terletak di Kelurahan Pasri Putih, Kecamatan Sawangan, Kota Depok.

Dia menyebut, kenaikan harga kedelai dimulai sekitar 2 bulan lalu.

"Sekarang ini aja sudah Rp 11.500 per kilo. Sebelumnya Rp 9.800 sampai 9.900," beber Imron.

Imron biasa memproduksi 400 kuintal tahu per hari. Sejak harga naik, Dia belum pernah mengurangi jumlah produksinya.

Untuk menyiasati lonjakan harga, sementara ini Dia hanya memperkecil ukuran tahu jualannya.

Baca Juga: Harga Kedelai Mengalami Kenaikan, Dinkop UKM Perindag Bantul Sebut Ada Faktor Cuaca

"Pengurangan nggak, stabil. Cuma itu, harganya selalu lonjak terus. Makanya bingung ini gimana," tukas Imron.

Imron mengaku pernah mogok produksi pada 2 tahun lalu, bersama pengusaha tahu-tempe lain se-Jabodetabek.

Namun sayang, aksinya sia-sia. "Hasilnya harga kacang tetep naik. Harga tahu naik juga. Belum ada perubahan signifikan," ungkapnya.

Dia hanya bisa berharap agar pemerintah turun tangan, menurunkan harga kedelai.

"Gimana lah solusinya yang terbaik buat pedagang-pedagang kecil. Kalau bisa musti subsidi lah," pungkas Imron.

Kontributor : Immawan Zulkarnain

Load More