Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Rabu, 23 Februari 2022 | 17:08 WIB
Gatot Nurmantyo Sebut Pembuatan UU Cipta Kerja Omnibus Law Seperti Siluman (YouTube Refly Harun Official).

SuaraBogor.id - Pengamat politik Zaki Mubarak menyebut bahwa ketua umum Partai Pelita, Din Syamsuddin tidak akan mau partai barunya itu menjadi kendaraan politik bagi mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Menurut Zaki, hal itu lantaran Din Syamsuddin juga berkeinginan untuk maju di Pilpres 2024.

Zaki juga berpendapat bahwa jika keduanya sama-sama di Partai Pelita, maka bakal muncul matahari kembar.

"Karena keduanya sama-sama pengin jadi presiden," ucap Zaki, mengutip dari Wartaekonomi--Jaringan Suara.com, Rabu (23/2).

Baca Juga: Soal Peluang Gatot Nurmantyo Diusung Parpol Baru Din Syamsuddin, Pengamat Bilang Begini

Akademisi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta itu menduga Din Syamsuddin akan menggunakan Partai Pelita sebagai kendaraannya untuk maju di pilpres.

"Namun, dengan syarat tiba-tiba aturan dirubah, diperbolehkan ada calon independen," tuturnya.

Zaki menduga, Gatot yang tidak punya parpol mungkin saja akan terus menunggu untuk dipinang.

"Sayangnya sejauh ini, belum ada parpol yang meminang," jelas Zaki.

Menurut Zaki, Gatot akan sulit mendapat pinangan dari parpol. Pasalnya, para ketum parpol juga berlomba-lomba untuk maju sebagai capres dari partainya sendiri.

Baca Juga: Gugatan Gatot Nurmantyo soal Presidential Threshold Tak Main-Main: Ini Bentuk Kudeta Terselubung

"Jadi, menurut saya Pak Gatot tidak usah berharap," ucapnya.

Load More