SuaraBogor.id - Setelah sebelumnya beredar video yang menunjukan salah satu massa Persaudaraan Alumni alias PA 212 salah gerakan salat saat salat berjamaah di jalan, Buya Fikri angkat suara terkait hal tersebut.
Diketahui, salat berjamaah massa PA 212 dilakukan saat aksi Bela Islam menuntut Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut mundur dari jabatannya.
Video Buya Fikri salat di atas mobil komando tampak melakukan ruku dua kali sebelumnya beredar di media sosial. Atas kesalahan tersebut Buya Fikri memohon maaf.
Buya Fikri meminta maaf kepada seluruh umat lantaran telah salah melakukan gerakan salat. Dalam klarifikasinya, Buya Fikri menceritakan awal mula dirinya salat jamah di tengah aksi bela adzan yang digelar PA 212.
Buya Fikri mengatakan, ia diamanahkan mengkoordinir aksi atau yang biasa disebut sebagai koordinator lapangan.
“Karena tugas itulah, ketika tiba waktunya Shalat Ashar berjamaah, saya tidak meninggalkan mobil komando, karena komando harus tetap di saya, untuk berjaga-jaga terhadap kemungkinan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan saat shalat tengah berlangsung. Mengingat saya adalah penanggung jawab kegiatan,” ujar Buya Fikri dikutip dari Terkini.id--Jaringan Suara.com.
Kata Buya Fikri, karena berada di atas mobil komando ia mengaku kesulitan mendengar suara imam, yang kemudian terjadi kesalahan pada shalatnya.
“Saya mencoba memperbaiki kesalahan itu, sehingga tampak saya melakukan ruku dua kali. Namun pada akhirnya saya membatalkan sholat saya karena meyakini shalat tadi tidak sempurna dan memang memenuhi syarat untuk dibatalkan. Saya kemudian melakukan shalat ulang di masjid, usai aksi,” tuturnya.
Saat mengklarifikasi video yang beredar, Buya Fikri berharap dapat meluruskan sekaligus mengakhiri silang pendapat sejumlah pihak.
Buya Fikri pun memohon ampun kepada Allah SWT atas kesalahannya. Buya Fikri juga meminta maaf kepada umat karena telah salah melakukan gerakan shalat tersebut.
“Kepada Allah saya mohon ampunan, kepada umat saya mohon maaf, karena menimbulkan perdebatan. Walau pada dasarnya, shalat adalah hubungan pribadi muslim kepada Allah, tidak untuk divideokan dan kemudian disebar sehingga menjadi perdebatan,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Jejak Janggal Kuota Haji: MAKI Adukan Beda Aturan di 2023 dan 2024 yang Diduga Picu Pungli Rp 691 M
-
Bongkar Korupsi Haji Rp 1 Triliun, KPK Siap 'Pinjam Tangan' Pansus DPR
-
Nasib di Ujung Tanduk, HNW Wanti-wanti KPK Umumkan Status Gus Yaqut: Hati-hati Jangan jadi Fitnah!
-
KPK: Korupsi Kuota Haji Hambat Waktu Keberangkatan Jemaah Haji Reguler
-
Skandal Haji Meluas? KPK Buka Peluang Usut 'Jatah' Kuota untuk DPR
Terpopuler
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
-
Bak Langit dan Bumi! Gaji Anggota DPR RI vs Eks Bek Milan di Parlemen Georgia
Terkini
-
Babak Baru Kasus Fitnah Jusuf Kalla: Divonis 1,5 Tahun, Silfester Matutina Lawan Balik Lewat PK
-
Goodbye JPO Paledang! Akses Dekat Stasiun Bogor Ini Resmi Ditutup dan Segera Rata dengan Tanah
-
Adityawarman Adil Rayakan HUT ke-80 RI dengan Gelorakan Semangat Kemerdekaan
-
Sapu Bersih Bangunan Liar di Citeureup, Satpol PP Bogor Klaim Pendekatan Humanis Berhasil
-
Polisi Lacak Jejak Digital Rahmat Ajiguna yang Hilang di Bogor