Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Senin, 07 Maret 2022 | 19:01 WIB
Ilustrasi minyak goreng. [Istimewa]

SuaraBogor.id - Harga minyak goreng kemasan di Pasar Induk Cipanas, Kabupaten Cianjur mencapai Rp 17 ribu hingga Rp 18 ribu per kilogram. Padahal pemerintah telah menetapkan Harga Ecera Tertinggi sebesar Rp 14 ribu per kilogram.

Kepala Pasar Induk Cipanas, Ririn Rihanah mengatakan, saat ini harga minyak goreng kemasan ukuran satu liter berada dikisaran Rp 17 ribu hingga 18 ribu per kilogram. Sedangkan untuk harga minyak goreng curah berkisar Rp 19.500 per kilogram.

"Untuk pasokannya terpantau normal. Namun, para pedagang masih menjual dikisaran harga Rp 17 ribu hingga Rp 18 ribu per liter untuk minyak goreng kemasan ini," katanya, kepada wartawan, Minggu (7/3/2022).

Selain harga minyak goreng, lanjut Ririn, harga daging sapi juga mengalami kenaikan harga sebesar Rp 10 ribu per kilogram.

Baca Juga: Satu per Satu Bahan Pokok Langka di Indonesia, Ketua Banggar DPR: Aneh bin Ajaib, Kayak di Negeri Dongeng Antah Berantah

"Harga daging sapi dari sebelumnya Rp 120 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp 130 ribu per kilogram. Kenaikannya sudah terjadi sejak beberapa pekan terakhir ini," jelasnya.

Ririn memastikan, pasokan berbagai komoditas bahan pokok menjelang bulan Ramadhan di pasaran berjalan normal.

"Hasil komunikasi dengan para distributor bahan pokok, mereka memastikan pasokan ke pasaran berjalan normal," ujarnya.

Sementara itu, harga sejumlah komoditas sayuran di Pasar Induk Pasirhayam, Cilaku, Cianjur Jawa Barat mengalami kenaikan Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu per kilogram.

Beberapa komoditas sayuran yang mengalami kenaikan tersebut, di antaranya bawang merah, cabai tanjung, dan cabai rawit merah.

Baca Juga: Bersedia Divaksin COVID-19, Polda Lampung Beri Minyak Goreng Gratis

Seorang pedagang sayuran, Wandi (42) mengatakan kenaikan harga sejumlah komoditas sayuran itu sudah terjadi sejak dua pekan terakhir.

"Harga bawang merah dari sebelumnya Rp 28 ribu per kilogram menjadi Rp 36 ribu per kilogram, dan cabai rawit merah semula Rp 50 ribu per kilogram naik ke angka Rp 65 ribu per kilogram," kata dia.

Selain itu, kata Wandi, untuk harga cabai tanjung merah naik dari Rp 30 ribu per kilogram menjadi Rp 40 ribu per kilogram.

"Kenaikan sudah terjadi sejak dua pekan terakhir. Berkisar antara Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu per kilogram. Cabai rawit merah yang mengalami kenaikan signifikan dari sebelumnya Rp 50 ribu per kilogram menjadi Rp 65 ribu per kilogram," kata Wandi.

Ia mengatakan, kenaikan harga sejumlah komoditas sayuran itu dipengaruhi kondisi cuaca yang berdampak pada hasil panen para petani.

"Pasokan sayuran dari sejumlah distributor berjalan normal, namun pasokanya berkurang. Semula bisa mendapatkan sebanyak 100 kilogram per hari, kini hanya mencapai 50 kilogram," ujarnya.

Wandi menambahkan, kenaikan harga yang terjadi juga karena menjelang bulan puasa, dimana permintaan masyarakat mengalami peningkatan.

"Semoga saja harga seluruh komoditas sayuran dapat kembali normal, sehingga penjualan stabil. Konsumen juga tidak mengurungkan niatnya berbelanja," tandasnya.

Sekretaris Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Perindustrian Kabupaten Cianjur, Wahyu Ginanjar memastikan pasokan komoditas bahan pokok menghadapi bulan puasa aman.

"Hingga saat ini masih terpantau aman, ketersediaan komoditas bahan pokok di pasaran masih cukup. Hanya beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga, tapi masih batas normal," katanya.

Kontributor : Fauzi Noviandi

Load More