Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Rabu, 23 Maret 2022 | 14:42 WIB
Ilustrasi gejala omicron (pixabay)

SuaraBogor.id - Kasus Covid-19 di Indonesia pada umumnya saat ini sudah mulai terkendali, namun sekarang banyak masyarakat yang juga telah mengabaikan gejala omicron.

Kementerian Kesehatan mengungkap penularan Covid-19 Omicron di Tanah Air kembali dalam tren penurunan, Rabu 23 Maret 2022.

Kendati begitu, gejala varian Omicron tidak boleh diabaikan. Pasalnya, Omicron sudah masuk kategori ‘Variant of Concern’ (VOC) di banyak negara, yang bisa menyebabkan peningkatan penularan serta kematian dan bahkan dapat memengaruhi divaksin.

Mayoritas penderita Omicron mengalami gejala batuk, mudah lelah, dan pilek atau hidung tersumbat.

Baca Juga: Jelang Ramadhan, Kota Bandung Pasang Target Turun Status ke PPKM Level 2

Mengutip dari Bogordaily -jaringan Suara.com, fakta tersebut diketahui berdasarkan laporan mingguan ‘Morbidity and Mortality Weekly Report’ Pusat Pengendalian Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).

Ciri-ciri gejala varian Omicron biasanya pasien akan sakit kepala, merasa nyeri tubuh, serta tenggorokan gatal.

Gejala Omicron yang jauh lebih ringan dari gejala varian Delta yang lebih kompleks ini cukup membuat was-was.

Gejala varian Delta jelas berbeda, seperti kehilangan indera penciuman, indera perasa, demam yang sangat tinggi, dan gangguan pencernaan dalam beberapa hari.

Namun berbeda dengan Omicron. Lantaran gejala ringan tersebut, Omicron sering menyelinap menginfeksi tubuh seseorang tanpa disadari. Gejalanya ini pun kerap diabaikan oleh banyak orang.

Baca Juga: 1.402 Penderita Covid-19 di DIY Sembuh, Kasus Harian Tambah 332 Orang

Setidaknya hingga saat ini CDC mengatakan, gejala umum varian Omicron yang terdeteksi sejauh ini antara lain sebagai berikut:

Batuk kering dan tenggorokan gatal (89%)

Letih (65%)

Hidung tersumbat (59%)

Demam (38%)

Mual (22%)

Nafas pendek atau kesulitan bernapas (16%)

Diare (11%)

Load More