Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Rabu, 30 Maret 2022 | 06:50 WIB
Ilustrasi Kebiasaan di Bulan Ramadhan (Pixabay.com)

SuaraBogor.id - Wakil Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Dedie A Rachim mengingatkan seluruh masyarakat bahwa Ramadhan 1443 Hijriyah ini keadaan belum benar-benar di ujung pandemi COVID1-19 tapi masih menuju endemi.

Karena itu, aktivitas selama Ramadhan tetap harus mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah terkait pengendalian wabah tersebut.

"Pesan Presiden itu ada dua, pertama, tidak ada 'open house' bagi pejabat negara dan yang kedua, prokes bagi seluruh masyarakat. Artinya, pemerintah mengingatkan meskipun membaik, tetapi belum pulih total," kata Dedie di Kota Bogor, Selasa.

Menurut dia, pesan itu begitu penting sehingga segala aspek yang menunjang hingga sampai ke titik Idul Fitri harus dijaga semua pihak agar situasi semakin balik.

Baca Juga: Jelang Ramadhan, Satpol PP Kota Bandung Bakal Sisir Gepeng Musiman

"Terutama ketaatan terhadap protokol kesehatan (prokes) dan ketertiban umum perlu bersama-sama dilakukan agar ibadah puasa Ramadhan kali ini tetap berkualitas," katanya.

Mengenai aturan umum selama Ramadhan, kata Dedie, Pemerintah Kota Bogor masih menunggu Peraturan Menteri Dalam Negeri terbaru yang akan diberlakukan di daerahnya.

Kota Bogor yang masuk dalam wilayah aglomerasi Jabodetabek akan mengikuti aturan yang tertuang di dalamnya untuk membuat kebijakan turunan di dalam kota melalui peraturan wali kota.

Saat ini, kota hujan itu masih dalam status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2.

Namun untuk vaksinasi penguat (booster) dalam menghadapi Ramadhan terkendala stok vaksin Astra Zeneca dan Pfizer. Atas kondisi itu, Dedie Rachim berharap segera mendapatkan tambahan stok.

Baca Juga: Ramadhan Tahun Ini, Dinda Hauw Tak Sabar Tarawih Bareng Anak, Ini Alasannya

Pada Senin (28/3) vaksinasi penguat Kota Bogor telah mencapai 147.199 orang atau 17,96 persen dari target sebanyak 819.444 orang.

Sedangkan vaksinasi dosis pertama telah mencapai 849.954 atau 103,72 persen dan dosis kedua sebanyak 748.328 orang atau 91,32 persen.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Bogor, tiga indikator transmisi atau penyebaran dalam penentuan level PPKM menurut World Health Organization (WHO), yakni konfirmasi pasien positif COVID-19, perawatan pasien di rumah sakit dan jumlah pasien meninggal telah sangat melandai. [ANTARA]

Load More