Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Minggu, 24 April 2022 | 15:36 WIB
Ilustrasi warga di Cianjur keracunan massal usai menyantap menu buka puasa. [Sukabumiupdate.com/Istimewa]

SuaraBogor.id - Sebanyak 47 warga Kampung Rancailat, Desa Panyindangan, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur, keracunan usai menyantap menu buka puasa.

Kejadian keracunan massal tersebut berasal ketika warga menggelar acara buka puasa bersama di salah satu masjid di Cibinong.

Dalam acara itu, setiap warga membawa masing-masing menu buka puasa dan dikumpulkan di pantia acara untuk disantap bersama.

Namun, usai warga mengikuti buka bersama dan menyantap hidangan yang telah ada sejumlah warga mengalami gejala keracunan seperti mual, pusing, muntah hingga diare.

Baca Juga: Warga Madina Sumut Keracunan Gas, Ini Respons PT SMGP

Kepala Desa Panyindangan, Deden Selamet mengatakan sebanyak 47 warga setempat alami gejala keracunan menu buka puasa.

"Kegiatan buka bersama yang digelar warga setempat itu merupakan tradisi rutin warga setiap bulan puasa yang bertujuan untuk lebih mempererat tali silaturahmi antar warga setempat," katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (24/4/2022).

Keracunan massal itu, kata dia, diduga dari salah satu makanan atau minuman yang di sajikan para warga. Namun, ia belum dapat memastikannya.

"Sudah ditangani dan sisa makanan dan minuman yang disajikan saat berbuka puasa tersebut sudah dibawa pihak puskesmas untuk diuji laboratorium," jelasnya.

Sementara itu, Dokter Puskesmas Sindangbarang, Hendro Gunawan mencatat ada sebanyak 47 orang yang mengalami keracunan, 17 warga diantaranya menjalani rawat inap dan 30 orang lainnya menjalani rawat jalan.

Baca Juga: Terjadi Lagi, Warga Madina Sumut Keracunan Diduga dari Pipa Gas PT SMGP

"Ke 47 orang, yang dibawa ke Puskesmas itu rata-rata mengalami gejala yang sama, seperti pusing, mual, muntah dan diare. Dugaan sementara, akibat keracunan makanan," katanya.

Hendro mengungkapkan, saat ini kondisi warga yang masih menjalani rawat inap di Puskesma setempat terus mengalami perbaikan.

"Kondisinya terus membaik, dan sudah ada yang diperbolehkan pulang. Kita masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium," katanya.

Ia menambahkan, pihaknya telah mengirimkan sampel sisa makanan dan minuman yang dikonsumsi warga ke laboratorium kesehatan daerah (Labkesda).

Kontributor : Fauzi Noviandi

Load More