SuaraBogor.id - Ketua Apdesi Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jani Nurjaman mengungkapkan, saat ini angka pengangguran di Nanggung tinggi imbas adanya pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak 2 Maret 2020.
Miris tentu saja, sebab, di wilayah Kabupaten Bogor bagian barat ini terdapat salah satu Perusahaan Produsen Emas terbesar di Indonesia milik BUMN yakni PT Aneka Tambang (Antam) Pongkor.
Mendengar adanya pengangguran itu tentu sangat tidak adil, ibarat pepatah tua 'tikus mati di lumbung padi' bisa jadi hantu mengerikan di Bogor khususnya Nangung yang memiliki kekayaan hasil bumi.
Hal tersebut tentunya menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Pemerintah Desa, apalagi para kepala desa se wilayah Nanggung memiliki misi yang sama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mengurangi angka pengangguran.
"Selama dua tahun kebelakang di masa Pandemi Covid-19, banyak masyarakat khusunya di wilayah Kecamatan Nanggung yang kena PHK. Artinya, banyak sekali pengangguran sampai dengan hari ini perlu perhatian khusus dari kami selaku stakeholder Kecamatan Nanggung," katanya kepada wartawan, Rabu (25/5/2022).
Pria yang menjabat sebagai Kepala Desa Kalongliud tersebut meminta, kepada pihak PT Aneka Tambang (Antam) Pongkor untuk mengakomodir dan memprioritaskan tenaga kerja dari wilayah Kecamatan Nanggung.
"Kami selalu meminta Kepada PT Antam untuk memfasilitasi dan ini sudah terjadi. Namun, yang kami sayangkan dalam forum itu PT maupun Mitra PT Antam yang merupakan pihak ketiga, tidak semua hadir dalam dua kali pertemuan yang sudah dilaksanakan," imbuhnya.
Apalagi, selaku pemerintah bersentuhan langsung masyarakat memiliki kewajiban yang sama untuk memajukan dan memberikan kesejahteraan warga.
"Bukan kami membatasi warga diluar Kecamatan Nanggung, Itu tidak. Tapi, disini kami menuntut keadilan mau gimana pun masyarakat nanggung ini prioritas utama selagi itu mumpuni, selagi juga sesuai kapasitas nya dan kriteria nya, yang kami harapkan menjadi skala prioritas untuk masuk di perusahaan pihak ketiga antam," bebernya.
Baca Juga: Tidak Turun Hujan, Ratusan Rumah di Keronjo Tangerang Terendam Banjir, BPBD: Kiriman Air dari Bogor
Juni Nurjaman mengaku, berdasarkan analisa pihaknya serta masukan dari para kepala desa se-Kecamatan Nanggung terkait prekrutan tenaga kerja lokal saat ini dianggap belum maksimal.
"Harapan kami di angka 75 persen dari semua perusahaan yang sudah di akomodir hasil laporan waktu kami rapat dengan berbagai pihak ketiga ini yang sudah mencapai baru dua PT. diantaranya PT KCI yang bergerak dibidanh keamanan ini udah sampai 85% Warga Masyarakat Nanggung. Terus yang kedua PT Inampo dia sudah di angka 75 persen," harapnya.
Jika memang permintaan tersebut tidak kunjung dilaksanakan oleh para pihak ketiga mitra PT Antam Pongkor, dirinya berserta para kepala desa se-Kecamatan Nanggung akan meminta petunjuk dari PT Antam Pusat dan DPR RI.
"Cukup kepala desa saja yang menghadap kesana, karena ini merupakan misi. Intinya, menyampaikan keluhan masyarakat sulitnya masuk untuk berkerja di antam pongkor," tegasnya.
Saat dihubungi, salah satu perusahaan mitra PT Antam Pongkor, yakni PT Delta Reka Prima yang bergerak dibidang Servis atau perawatan Alat Berat melalui bagian administrasinya, Agni mengaku, sudah melakukan upaya skala prioritas prekrutan tenaga kerja warga sekitar.
"Dalam perkiraan kita sekitar 70 sampai 80 persen pekerja diprioritaskan dari wilayah Kecamatan Nanggung dan sekitarnya, tetapi terkait laporan tenaga kerja warga (Nanggung) update nya gak pernah ada yang minta dan belum bisa memberikan data," singkatnya.
Tag
Berita Terkait
-
Tidak Turun Hujan, Ratusan Rumah di Keronjo Tangerang Terendam Banjir, BPBD: Kiriman Air dari Bogor
-
Libur Isa Almasih, Polisi Terapkan Ganjil Genap di Kawasan Puncak Bogor Mulai Hari Ini Sampai Minggu
-
Dihantam Banjir Rob, Pembangunan Tanggul Darurat di Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Dikebut
-
19 Atlet Jakarta Raih Emas di Sea Games Vietnam, KONI DKI Usulkan Semua Peraih Medali Dapat Bonus
-
Penanganan Banjir Rob di Semarang, Dua Tanggul yang Jebol Mulai Tertutup
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
DPRD Kota Bogor Tuntaskan Pembahasan KUA-PPAS 2026 di Tingkat Komisi
-
Sosialisasikan Raperda Ekraf, DPRD Kota Bogor Dorong Kebangkitan Industri Kreatif
-
Dendam 15 Tahun Akibat Sepak Bola: Tragedi Berdarah di Jasinga, Satu Warga Tewas Ditusuk Parang
-
Gebrakan dari Hambalang, Sinyal Keras Perang Terbuka Lawan Mafia Tambang
-
Babak Baru Kasus Fitnah Jusuf Kalla: Divonis 1,5 Tahun, Silfester Matutina Lawan Balik Lewat PK