Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Rabu, 25 Mei 2022 | 22:37 WIB
Ilustrasi angka pengangguran tinggi di Nanggung Bogor (pixabay/kalhh)

SuaraBogor.id - Ketua Apdesi Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jani Nurjaman mengungkapkan, saat ini angka pengangguran di Nanggung tinggi imbas adanya pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak 2 Maret 2020.

Miris tentu saja, sebab, di wilayah Kabupaten Bogor bagian barat ini terdapat salah satu Perusahaan Produsen Emas terbesar di Indonesia milik BUMN yakni PT Aneka Tambang (Antam) Pongkor.

Mendengar adanya pengangguran itu tentu sangat tidak adil, ibarat pepatah tua 'tikus mati di lumbung padi' bisa jadi hantu mengerikan di Bogor khususnya Nangung yang memiliki kekayaan hasil bumi.

Hal tersebut tentunya menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Pemerintah Desa, apalagi para kepala desa se wilayah Nanggung memiliki misi yang sama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mengurangi angka pengangguran.

Baca Juga: Tidak Turun Hujan, Ratusan Rumah di Keronjo Tangerang Terendam Banjir, BPBD: Kiriman Air dari Bogor

"Selama dua tahun kebelakang di masa Pandemi Covid-19, banyak masyarakat khusunya di wilayah Kecamatan Nanggung yang kena PHK. Artinya, banyak sekali pengangguran sampai dengan hari ini perlu perhatian khusus dari kami selaku stakeholder Kecamatan Nanggung," katanya kepada wartawan, Rabu (25/5/2022).

Pria yang menjabat sebagai Kepala Desa Kalongliud tersebut meminta, kepada pihak PT Aneka Tambang (Antam) Pongkor untuk mengakomodir dan memprioritaskan tenaga kerja dari wilayah Kecamatan Nanggung.

"Kami selalu meminta Kepada PT Antam untuk memfasilitasi dan ini sudah terjadi. Namun, yang kami sayangkan dalam forum itu PT maupun Mitra PT Antam yang merupakan pihak ketiga, tidak semua hadir dalam dua kali pertemuan yang sudah dilaksanakan," imbuhnya.

Apalagi, selaku pemerintah bersentuhan langsung masyarakat memiliki kewajiban yang sama untuk memajukan dan memberikan kesejahteraan warga.

"Bukan kami membatasi warga diluar Kecamatan Nanggung, Itu tidak. Tapi, disini kami menuntut keadilan mau gimana pun masyarakat nanggung ini prioritas utama selagi itu mumpuni, selagi juga sesuai kapasitas nya dan kriteria nya, yang kami harapkan menjadi skala prioritas untuk masuk di perusahaan pihak ketiga antam," bebernya.

Baca Juga: Libur Isa Almasih, Polisi Terapkan Ganjil Genap di Kawasan Puncak Bogor Mulai Hari Ini Sampai Minggu

Juni Nurjaman mengaku, berdasarkan analisa pihaknya serta masukan dari para kepala desa se-Kecamatan Nanggung terkait prekrutan tenaga kerja lokal saat ini dianggap belum maksimal.

"Harapan kami di angka 75 persen dari semua perusahaan yang sudah di akomodir hasil laporan waktu kami rapat dengan berbagai pihak ketiga ini yang sudah mencapai baru dua PT. diantaranya PT KCI yang bergerak dibidanh keamanan ini udah sampai 85% Warga Masyarakat Nanggung. Terus yang kedua PT Inampo dia sudah di angka 75 persen," harapnya.

Jika memang permintaan tersebut tidak kunjung dilaksanakan oleh para pihak ketiga mitra PT Antam Pongkor, dirinya berserta para kepala desa se-Kecamatan Nanggung akan meminta petunjuk dari PT Antam Pusat dan DPR RI.

"Cukup kepala desa saja yang menghadap kesana, karena ini merupakan misi. Intinya, menyampaikan keluhan masyarakat sulitnya masuk untuk berkerja di antam pongkor," tegasnya.

Saat dihubungi, salah satu perusahaan mitra PT Antam Pongkor, yakni PT Delta Reka Prima yang bergerak dibidang Servis atau perawatan Alat Berat melalui bagian administrasinya, Agni mengaku, sudah melakukan upaya skala prioritas prekrutan tenaga kerja warga sekitar.

"Dalam perkiraan kita sekitar 70 sampai 80 persen pekerja diprioritaskan dari wilayah Kecamatan Nanggung dan sekitarnya, tetapi terkait laporan tenaga kerja warga (Nanggung) update nya gak pernah ada yang minta dan belum bisa memberikan data," singkatnya.

Load More