Masjid Al Mumtadz yang Dibangun Ridwan Kamil untuk Eril Disamakan dengan Salah Satu 7 Keajaiban Dunia

SuaraBogor.id - Masjid Al Mumtadz yang dibangun Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil disamping makam sang anak, Emmeril Kahn Mumtadz mendapat pujian dari publik.

Publik terkesima dengan desain Masjid Al Mumtadz. Mereka bahkan menyamakan masjid itu dengan salah satu tujuh keajaiban dunia, Taj Mahal yang ada di New Delhi, India.

"Kalau di india Ada Masjid Tajmahal yang dibangun oleh Raja Mughal, Shah Jahan. Shah Jahan mendirikan bangunan ini sebagai makam dari istrinya, Arjumand Banu Begum atau dikenal sebagai Mumtaz Mahal..Di Indonesia tepatnya Ada Di cimaung insya Allah masjid Almumtadz dibangun atas dasar sayang nya seorang ayh utk ank tercinta," tulis salah satu akun Instagram di unggahan Ridwan Kamil.

"Seperti taj mahal, semoga Masjid Al Muntadz, yang melambangkan cinta seorang Ayah kepada Anak, juga akan masyhur sepanjang zaman, mengalir doa dan pahala untuk Alm.H.Emmeril Kahn Mumtadz," tambah akun lainnya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Ajak Generasi Muda Berinovasi Selamatkan Lingkungan

Ridwan Kamil di unggahan terbarunya menyampaikan perkembangan pembangunan Masjid Al Mumtadz.

Menurut pria yang disapa Kang Emil itu, masjid ini nantinya bisa menjadi pusat pelatih untuk anak-anak muda menjadi ahli berbagi dan sedekah.

Selain itu, Masjid Al Mumtadz juga akan menjadi pesantren Tahfidz Quran untuk anak-anak.

"Bismillah, Pembangunan Masjid Al Mumtadz akan segera dilanjutkan. Masjid ini juga akan menjadi pusat pelatihan anak-anak muda Indonesia untuk menjadi ahli berbagi dan sedekah, sesuai semangat A Eril. Juga pesantren Tahfidz Quran untuk anak-anak," tulis Kang Emil di akun @ridwankamil

Ditambahkan Kang Emil, masjid yabng dibangun di makam anaknya, Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril didesain dengan konsep butiran air hujan.

Baca Juga: Ridwan Kamil Kasih Update Soal Pembangunan Masjid Al Mumtadz, Bakal Jadi Pesantren Tahfidz Quran untuk Anak-anak

"Masjid Al Mumtadz ini didesain dengan konsep butiran-butiran air hujan yang turun dari langit sebagai berkah dan rahmat. Dan dari atas seolah ada 2 tangan yang merangkul sesama," tambah Kang Emil.