Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Selasa, 02 Agustus 2022 | 16:59 WIB
Lokasi penimbunan Bansos Presiden Jokowi di kawasan Depok, Jabar. (Suara.com/Arga)

SuaraBogor.id - Kasus bantuan sosial atau bansos Presiden dikubur dekat gudang JNE Depok, Jawa Barat yang baru-baru ini viral di media sosial akhirnya menemukan titik terang.

Diketahui, sejumlah paket sembako bantuan presiden (Banpres), yang terkubur dekat gudang JNE, Kecamatan Sukmajaya, Depok tersebut mulai terkuak.

Menurut Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK, Andie Megantara, penelusuran banpres yang terkubur dekat gudang JNE Depok merupakan tindak lanjut dari viralnya kasus itu.

“Kami sesuai arahan dari Bapak Menko PMK untuk memastikan kejelasan kasus yang ada,” katanya mengutip dari DepokToday.hops.id -jaringan Suara.com, Selasa, 2 Agustus 2022.

Baca Juga: Kasus Temuan Paket Bansos Terpendam di Lahan Dekat Gudang JNE Depok Kini Ditangani Polda Metro Jaya

Andie menjelaskan, bahwa beras yang dikubur di lahan kosong itu dalam keadaan rusak dan sudah tidak layak konsumsi.

Ia mengungkapkan, beras yang jumlahnya mencapai total 1 ton itu rusak dalam perjalanan menuju ke Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

“Didapat keterangan bahwa jumlah beras diperkirakan kurang lebih 1 ton, kondisinya pada saat ditimbun sudah tidak layak konsumsi karena beras rusak dalam perjalanan menuju ke KPM,” jelasnya.

Kemudian menurut keterangan penyidik Polrest Metro Depok, lanjut Andie, bahwa memang benar beras yang dikubur itu merupakan beras bantuan presiden (Banpres) yang diberikan pada tahun 2020.

Dalam hal ini, kata dia, disalurkan oleh Bulog melalui transporter JNE dengan kemasan 20 KG dan 5 KG.

Baca Juga: Ditangani Polda Metro Jaya, Anggota Bakal Cek TKP Dikuburnya Paket Bansos di Depok Rabu Besok

“Beras yang ditemukan tersebut kemungkinan berasal dari penyaluran Banpres Tahap 2 dan 4 Tahun 2020,” tuturnya.

Ia menambahkan, pada Tahun 2020 pemerintah membagikan banpres berupa beras 25 kg pada tahap 2 dan 4 untuk 1,9 juta KPM di wilayah Jabotabek.

Selanjutnya, dari koordinasi yang dilakukan, kata Andie, rusaknya beras tersebut tidak mengganggu proses penyaluran.

Ia memastikan, seluruh KPM telah menerima beras dengan kualitas layak tepat waktu.

Namun demikian, Andie menegaskan Kemenko PMK akan terus mengawal kasus ini sampai tuntas dan ditemukan titik terangnya.

“Sampai saat ini juga Tim Kemenko PMK masih terus melakukan klarifikasi antara Polres Metro Depok dengan Kemensos dan JNE,” janjinya.

Load More