SuaraBogor.id - Siti Anisa asal Kampung Babakan RT 03/02, Desa Sukasirna, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur terpaksa makan melalui selang yang dipasang tenggorokannya selama tujuh tahun.
Bahkan selang untuk membantu Siti makan dan yang terpasang selama tujuh tahun itu sudah berjamur, Rabu (24/8/2022).
Siti, gadis berusia 17 tahun itu terpaksa harus makan dan minum dengan selang melalu tengorokannya semenjak ia tertabrak angkutan umum jurusan Cilengsi-Cianjur di jalan baru Cianjur saat dirinya tengah bersepedah.
Kecelakaan itu ia alami ketika dirinya duduk dibangku kelas VI sekolah dasar. Semenjak itu tidak lagi bisa bermain selayaknya anak pada umumnya.
Baca Juga: Polantas Amankan Sopir Truk, Kaki Korban Kecelakaan di Jalan Tembus PKT Diamputasi
Siti anak bungsu dari empat bersaudara itu pun tidak melanjutkan sekolah ke jenjang SMP. Seharusnya Siti saat ini tengah menyenyam pendidikan di bangku SMA.
Kini, Siti anak pasangan dari Ejen (60) dan Lia (60)hanya bisa berbaring lemas disebuah rumah yang dikelilingi dinding terbuat dari ayaman bilik yang berada di tengah sawah dan kebun.
Karena luka di bagian telinga, hidung dan tenggorokannya itu, Siti terpaksa harus berobat jalan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Cipto Mangunkusumo Jakarta.
Kedua orang tua Siti sudah berobat di Cianjur dan Bandung, tapi luka yang dideritanya itu mengharuskan dirinya harus tetap berobat ke Jakarta setiap bulannya.
Bukan ambulan yang memadai dengan peralatan lengkap alat kesehatan didalamnya setiap kali ia berobat ke Jakarta. Tapi Siti hanya membawa bekal Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan selalu diantar dengan mobil milik ketua RT setempat.
Walau pun sudah memiliki KIS, namun tidak semua obat dan peralatan yang dibutuhkannya bisa dibayar hanya dengan menyodorkan kartu KIS saja. Tapi ada beberapa peralatan dan perlengkapkan lainnya seperti selang harus dibayar tunai.
Lia ibu Siti mengisahkan, setiap kali berobat ke Jakarta dirinya harus membawa uang jutaan rupiah karena tak langsung sehari tiba bisa langsung pulang.
"Waktu itu terpaksa harus bermalam tiga hari di parkiran rumah sakit karena rumah singgah di sekitar sudah penuh," katanya.
Ayah Siti merupakan seorang pekerja buruh tani, yang menggarah lauan sawah milik orang lain. Bahkan untuk biaya pengobatan Siti, ayahnya harus menunggu bagi hasil tani dengan milik sawah, padahal anaknya itu harus tetap berobat jalan setiap bulannya.
Kedua orang tuanya tidak menampik, bahwa ada tokoh masyarakat yang sempat membantu membelikan perlengkapkan untuk berobat dengan mengeluarkan uang bernilai jutaan rupiah. Semenjak itu dirinya tak pernah datang lagi.
Kini Lia dan Ejen hanya bisa berharap kepada doa-doa demi kesembuhan anak kesayangannya itu. Mereka pun mengungkapkan peran ketua RT setempat yaitu H. Asep sangat berjasa hampir selama tujuh tahun membantu pengobatan anaknya.
"Selamat tujuh tahun pa RT H. Agus selalu meminjamkan mobilnya untuk berobat ke di Cianjur, Bandung hingga rumah sakit di Jakarta," ucapnya.
Lia menyebutkan, saat ini anaknya itu selalu diberi rujukan dari Puskesmas Sukaluyu, ke RS Dr Hafiz untuk bisa berobat rutin ke RSCM Jakarta.
"Karena sudah lama tidak diganti, saat ini selang untuk membantu anak saya makan dan minum sudah berjamur dan kotor, namun karena harganya yang mahal dan harganya jutaan rupiah kami tidak berdaya untuk membelinya," katanya saat ditemui dirumahnya.
Kini, kondisi badannya sempat kurus kering karena makanannya hanya bisa masuk melalui selang.
Kontributor : Fauzi Noviandi
Berita Terkait
-
BPJS Kini Cover Pasien Kecanduan Judi Online, RSCM Siapkan Fasilitas Rawat Inap
-
Cak Imin Temui Korban Judi Online di RSCM: "Merusak Seluruh Sendi Kehidupan!"
-
Ancaman Bom di Wisuda Unpar Bandung, 100 Polisi Berjaga Ketat!
-
Pasien Kecanduan Judi Online Bisa Berobat Pakai BPJS di RSCM: Tanpa Rujukan dan Bisa Rawat Inap
-
Dari Anak Hingga Tulang Punggung Keluarga Terjerat Judol, RSCM Catat Lonjakan Pasien
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Soal Opsi TPS Darurat, Ini Kata Pemkab Bogor
-
Disdukcapil Kabupaten Bogor Buka Lebih Banyak Slot Layanan, Masyarakat Diuntungkan
-
Dukung Penuh Paslon Rudy-Ade, Rachmat Yasin: Bogor Akan Semakin Berkembang
-
Atang-Annida Optimis Rebut Hati Warga Bogor
-
Pesta Bogor Hepi Sendi-Melli, Ribuan Relawan Siap Rebut Kemenangan di Pilkada