SuaraBogor.id - Sebuah mobil pick up di Sukabumi tertangkap kamera mengangkut sejumah jeriken yang diduga berisi behan bakar minyak atau BBM bersubsidi jenis Pertalite.
Hal itu diketahui dari foto dan video yang beredar di kalangan warga. Dari narasi di video itu, mobil pengangkut jeriken berisi Pertalite itu melakukan perjalanan dari Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, menuju Sagaranten, Kabupaten Sukabumi.
Warga Tegalbuleud, Deri, menyebut video berdurasi singkat itu diambil pada Selasa pagi (6/9/2022). Sedangkan foto, diambil pada Selasa waktu Subuh.
"Mobil jenis SS (Mitsubishi Colt t120ss) membawa jeriken berisi BBM Pertalite. Dari pengakuan sopir warga Sagaranten, BBM tersebut beli dari SPBU Tegalbuleud dan akan dijual ke pengecer-pengecer," kata Deri.
Deri menyayangkan adanya dugaan pembelian Pertelite menggunakan jeriken. Sebab, kata dia, aturannya sudah jelas bahwa pembelian BBM Pertalite di SPBU tidak boleh menggunakan jeriken. Apalagi, bahan bakar tersebut akan dijual kembali ke pengecer di wilayah Sagaranten bahkan Cidolog, Kabupaten Sukabumi.
"Padahal di Tegalbuleud juga sangat membutuhkan. Selain untuk nelayan, juga kebutuhan masyarakat. Di Tegalbuleud, saat ini harga di eceran sudah Rp 15 ribu per liter," katanya.
Warga Cidolog, Yayang, menyebut SPBU Tegalbuleud selama ini diduga masih melayani para pengusaha BBM yang menjual kembali bahan bakar bersubsidi yang harganya baru naik itu ke pengecer. Menurut Yayang, ada beberapa pengusaha asal Sagaranten dan Cidolog yang diduga dilayani SPBU Tegalbuleud.
"Mereka rutin belanja ke SPBU Tegalbuleud, minimal 30 jeriken, maksimal 50 hingga 60 jeriken," kata dia.
Ketua Rukun Nelayan Tegalbukeud Sadi Kuswara mengatakan, berdasarkan informasi dari nelayan pemilik perahu, harga satu jeriken berisi 33 liter Pertalite kini mencapai Rp 385 ribu. Tercatat, saat ini ada sekitar 46 perahu nelayan Tegalbuleud yang biasa mengonsumsi BBM Pertalite untuk melaut.
Baca Juga: Pemprov Jateng Subsidi Distribusi Bahan Pokok Pascakenaikan Harga BBM Bersubsidi
"Itu informasi dari nelayan," kata Sandi.
Menanggapi ini, manajemen SPBU Tegalbuleud, Agung, membantah soal adanya dugaan pengusaha atau pembeli Pertalite yang menggunakan jeriken untuk menjualnya kembali ke pengecer. Agung menyebut SPBU tempatnya bekerja sangat selektif dalam menyalurkan BBM tersebut.
"Tidak ada. Kami sangat selektif, itu hanya peruntukan nelayan, kelompok tani, dan UMKM," kata Agung lewat pesan WhatsApp.
Agung memastikan tak ada pembeli dari Sagaranten maupun Cidolog yang beli mengunakan jeriken.
Agung juga mengatakan saat ini tidak ada kelangkaan BBM bersubsidi di Tegalbuleud.
"Pengisian di SPBU memang ada pakai mobil pick up, tapi itu sesuai kuota SKPD, seperti untuk nelayan, kelompok tani, atau UMKM. Jadi informasi atau laporan warga seperti itu perlu dicek kembali," ujar dia.
Berita Terkait
-
Diskon Pertamax hingga Rp 450 per Liter di 17 Agustus, Tapi Ada Syaratnya
-
Siap-siap Dana Perjalanan Bengkak, Anggaran Subsidi BBM Menipis di 2026
-
Janji Manis Prabowo, Mau Bangun 1.100 Desa Nelayan Modern Se-Indonesia
-
5 Mobil Pick Up Bekas Harga Rp 30 Jutaan yang Irit dan Tangguh
-
Adu Sangar Suzuki Carry Vs Daihatsu Gran Max: Mobil Pick Up Terlaris, Pilih Mana?
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- 40 Kode Redeem FF Terbaru 16 Agustus 2025, Bundle Akatsuki dan Emote Flying Raijin Wajib Klaim
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Realme Murah Terbaik Agustus 2025, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Kontroversi Royalti Tanah Airku, Ketum PSSI Angkat Bicara: Tidak Perlu Debat
-
7 Rekomendasi HP Murah RAM Besar Terbaru Agustus 2025, Spek Gahar Cuma Rp 2 Jutaan!
-
Berkaca Kasus Nikita Mirzani, Bolehkah Data Transaksi Nasabah Dibuka?
-
Emas Antam Makin Terperosok, Harganya Kini Rp 1,8 Juta per Gram
Terkini
-
Perayaan HUT RI ke-80 Berujung Maut: Warga Jasinga Tewas Dibacok Usai Laga Sepak Bola
-
Butuh Tarik Tunai Tengah Malam? Ini Dia Rekomendasi ATM 24 Jam di Leuwiliang Bogor
-
Bupati Bogor Rombak Kabinet: 4 Fakta Penting di Balik 7 Kursi Panas yang Masih Kosong
-
Gebrakan Bupati Bogor di Bulan Agustus: 7 Pejabat Digeser, Tapi...
-
Gerbong Bergerak di Bogor: Bupati Rudy Susmanto Rombak Kabinet, 7 Pejabat Eselon II Digeser