SuaraBogor.id - Mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo dikabarkan akan menjalani uji kebohongan dengan alat lie detector di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri, di Cipambuan Sentul, Kabupaten Bogor hari ini, Kamis (8/9).
Uji kebohongan pada dalang pembunuhan Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat ini akan dilangsungkan secara tertutup.
Rencana uji kebohongan Ferdy Sambo disambut dengan hujan lebat dan awan yang menghitam sejak pukul 13:00 hingga 14:15 di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor.
Namun, pantauan Suara.com dari jam 8:00 hingga 14:10, masih belum diketahui keberadaan Ferdy Sambo sudah masuk dan menjalani uji kebohongan atau belum.
Baca Juga: Ikuti Perkembangan Kasus, Keluarga Brigadir J Siap Hadir di Persidangan Jika Diperlukan
Kendati demikian, sejumlah kendaraan roda empat berplat kepolisian terpantau hilir-mudik di lokasi rencana uji kebohongan Ferdy Sambo sejak siang tadi.
Seperti diketahui, Ferdy Sambo menjadi tersangka ke lima yang akan menjalani uji kebohongan. Empat orang lainnya sudah dahulu menjalankan uji kebohongan itu.
Sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian Djajadi menyebut uji kebohongan atau lie detector akan dilakukan terhadap seluruh tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J Mereka, yakni tersangka Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada E alias Richard Eliezer, Brigadir RR alias Ricky, Kuat Maruf.
Selain itu, uji kebohongan ini juga akan dilakukan terhadap satu saksi atas nama Susi yang merupakan asisten rumah tangga keluarga Ferdy Sambo.
"Itu namanya uji polygraph, untuk menentukan tingkat kejujuran subjek dalam memberikan keterangan," ujar Andi, Selasa (6/9/2022).
Baca Juga: 4 Perwira Ini Dapat Durian Runtuh Imbas Ferdy Sambo, Promosi Jabatan Wadir Reskrim hingga Kasubdit
Tersangka Bharada Eliezer, Brigadir Ricky, dan Kuat, telah lebih dahulu menjalani uji kebohongan di Forensik atau Puslabfor Polri di Sentul, Bogor, Jawa Barat. Hasilnya, seluruh keterangan yang mereka sampaikan dinyatakan no deception indicated alias jujur.
"Hasilnya “No Deception Indicated” alias jujur," ungkap Andi.
Sedangkan uji kebohongan terhadap Putri dan Susi dilakukan pada Selasa (6/9/2022) lalu.
Andi menyebut, uji kebohongan terhadap tersangka ini diperlukan guna mengetahui tingkat keakuratan keterangan dari para tersangka dan saksi. Hasilnya dibutuhkan untuk kelengkapan berkas dan bukti petunjuk sebelum melaksanakan persidangan.
Kontributor : Egi Abdul Mugni
Berita Terkait
-
Destinasi Libur Lebaran di Sentul City: Wisata Kuliner Hingga Petualangan Alam!
-
Angkot Dilarang ke Puncak saat Libur Lebaran 2025: Siap-Siap Cari Alternatif
-
Pertamina Langsung Segel SPBU Nakal di Jalan Alternatif Sentul
-
Hadirkan Promo Diskon Idul Fitri, Nikmati Pengalaman Unik Belanja Tengah Malam
-
Beda Tarif Febri Diansyah vs Ronny Talapessy: Dulu Lawan di Kasus Ferdy Sambo, Kini Bersatu Bela Hasto
Tag
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- 7 Rekomendasi Sabun Pemutih Wajah, Harga Terjangkau Kulit Berkilau
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Detik-Detik Mobil Tertabrak KRL di Bogor
-
Sinergi BRI dan Usaha Lokal Dorong Ekspor Perhiasan Batu Alam Indonesia
-
Berkah Malam Jumat, 9 Amalan Dahsyat Raih Pahala Berlipat
-
Kronologi Tabrakan Beruntun di Cianjur: Elf Oleng Hantam 5 Kendaraan
-
Jangan Sampai Ketinggalan! Alfamart Tebar Promo Gila-gilaan di Weekdays