SuaraBogor.id - Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menyebut daerahnya merupakan kota transit sehingga banyak narkotika ilegal yang keluar dan masuk ke kotanya.
Hal itu diungkapkan Fahmi dalam kegiatan dalam pemusnahan ribuan barang bukti dari 53 perkara penyalahgunaan narkoba yang sudah berkekuatan hukum tetap di Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Sukabumi, Selasa (20/9/2022).
Pada kesempatan itu, lebih dari empat ribu gram sabu, ratusan gram daun ganja kering dan ribuan butir pil Tramadol cs, dimusnahkan sebagai barang bukti penyalahgunaan narkoba di Kota Sukabumi.
Pemusnahan barang bukti itu merupakan hasil triwulan ketiga periode 21 Juni-19 September 2022.
Sebagai kota transit, kata Fahmi, pelaku maupun korbannya bukan dari Kota Sukabumi, namun demikian inilah yang menjadi beban bagi Kota Sukabumi sebagai kota transit.
"Ya, Sukabumi ini kan menjadi Kota transit, tetapi inilah yang menjadi beban bagi kita, kota Sukabumi itu kota transit," kata Fahmi
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan transit merupakan kata benda, yang artinya tempat singgah dan lintasan barang dagangan
Maka untuk mencegah peredarannya, Fahmi mengajak unsur Forkopimda Kota Sukabumi agar bersama-sama untuk menjaga kota ini sesuai dengan kewenangannya masing-masing sehingga bisa terus menjaga kota ini.
"Seperti tadi dalam sambutan saya, saya yakin benar ketika Forkopimda juga kompak, memiliki sebuah semangat yang sama, Insya Allah kita akan bisa terus menjaga kota ini," jelasnya.
Baca Juga: Nyaris Bubar, Jennifer Jill dan Ajun Perwira Makin Lengket
Wali Kota Achmad Fahmi juga menegaskan bahwa forkopimda tidak bisa berjalan sendiri butuh bantuan warga untuk bersama-sama memberantas peredaran narkoba.
"Kepada masyarakat juga hati-hati, jangan mudah kemudian mencoba sesuatu yang tidak perlu dicoba," sammbungnya.
Sementara itu, Kepala Kejari Kota Sukabumi, Setiyowati menyebut pemusnahan barang bukti narkoba ini dilakukan dengan cara diblender dan dibakar. Dari jumlah perkara Narkotika sebanyak 35 kasus, terdiri dari Sabu seberat 4.074 gram, Ganja seberat 199 gram, handphone berbagai merek 15 buah, dan timbangan digital ada 20 buah.
"Untuk perkara Undang-undang kesehatan, jenis obat-obatan ada 14 perkara, yaitu Tramadol sebanyak 2015 butir, Riklona 355 butir, Hexymer 6.303 butir, Atarax Alprazolam satu miligram ada 1.725 butir, dan handphone sebanyak empat buah," ujarnya.
Selain perkara Narkotika dan obat-obatan, kata Setiyowati, ada 1 perkara tidak pidana pencurian, dengan barang bukti antara lain, barang lainnya sebanyak dua buah, handphone sebanyak satu buah. Kemudian perkara Undang-undang Darurat ada 3 perkara, yaitu senjata tajam sebanyak empat buah.
"Dalam hal ini kita sebagai aparat penegak hukum terutama eksekutor itu, agar tidak terjadi penumpukan barang bukti yang sudah berkekuatan hukum tetap, karena menjadi resiko dan riskan," tandasnya.
Berita Terkait
-
Generasi Muda Makin Rentan Narkoba, Pemerintah Punya Strategi Apa Untuk Lindungi?
-
Operasi Gabungan Bongkar Jaringan Narkoba Terstruktur di Kampung Berlan
-
Polisi Tangkap Dua Pengedar Sabu di Bekasi, Simpan Paket 1 Kg dalam Bungkus Teh
-
Purbaya Ogah Terima Pajak dari Pedagang Thrifting, Anggap Ilegal Layaknya Ganja
-
Dinilai Cacat Hukum, Empat ASN Gugat Surat Perintah Mutasi Kepala BNN ke PTUN
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
3 Hidden Gem Wisata Alam Ciampea Bogor Buat Healing Akhir Tahun Anti Macet
-
Polisi Sisir Ulang Titik Pembuangan di Bogor, Target Spesifik Temukan Bagian Tubuh yang Hilang
-
BRI Tingkatkan Literasi Keamanan Digital untuk Perlindungan Data Nasabah
-
Inovasi Berkelanjutan Faber Instrument Tampil Mengesankan di BRI UMKM EXPO(RT)
-
Puluhan Warga Penuhi Area Kebakaran Hebat di Bogor Hingga Persulit Kerja Damkar