SuaraBogor.id - Gempa Bumi berkekuatan magnitudo 5,6 di wilayah Cinajur pada Senin (21/11/2022) kemarin nampak membuat tak sedikit warga trauma untuk tinggal di rumah.
Salah satu warga Kampung Desa Cibereum, Desa Cibereum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Dedah (45) memilih untuk tinggal di tengah sawah bersama keluarga besarnya, pasca gempa Cianjur.
Dedah dan keluarga memilih mengungsi di tengah sawah jauh dari bangunan bertembok itu lantaran trauma karena guncangan Gempa hebat yang mereka rasakan.
"Saya merangkak ke luar rumah, takut getarannya. Untungnya keluarga alhamdulillah udah keluar semua dengan selamat," kata dia kepada Suarabogor.id, Selasa (22/11/2022)..
Ia menyebut, setidaknya ada belasan orang dari empat keluarga yang turut mengungsi dan membuat tenda dadakan di tengah sawah milik keluarga besarnya itu.
"Rumah kita terdampak, atapnya ambruk. Semua keluarga di sini (sawah) ada 4 keluarga," paparnya.
Kata Dedah, keluarga besar itu telah mengungsi usai Gempa Bumi kemarin. Mereka beranggapan bahwa pengungsian di tengah sawah itu merupakan satu-satunya jalan yang aman dari ancaman Gempa Bumi susulan.
"Disini lebih aman, kalau dekat bangunan, takut ada susulan masih berasa getarannya soalnya. Dari kemarin Disini, dari kejadian langsung bikin tenda darurat," papar Dedah.
Kendati aman, Dedah mengaku bahwa keluarganya belum tersentuh bantuan apapun dari pemerintah. Lokasi yang tidak dekat dengan jalan raya itu nampak tidak terlihat oleh pihak pemerintah.
Baca Juga: Adik Dinar Candy Jadi Korban Gempa Cianjur, Begini Kondisinya Usai Terhalang Reruntuhan Gedung
"Belum ada (bantuan), kebutuhan pokok kita beli dan ambil di rumah. Semuanya disini," tutupnya.
Sebelumnya, gempa bumi berkekuatan 5,6 SR melanda wilayah barat daya Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Senin pukul 13.21 WIB. Gempa itu terjadi pada koordinat 6,84 Lintang Selatan dan 107,05 Bujur Timur, sekitar 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur dengan kedalaman 10 kilometer.
Gempa yang getarannya dirasakan hingga wilayah Jakarta, Bekasi, dan Bogor itu, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyatakan sebanyak 14 posko pengungsian telah didirikan untuk memfasilitasi 13.784 pengungsi yang terdampak gempa. Sejauh ini, tercatat sebanyak 2.345 unit rumah hancur dengan skala kerusakan mulai dari 60 hingga 100 persen.
Kontributor : Egi Abdul Mugni
Berita Terkait
Terpopuler
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Bocor! Timnas Indonesia Naturalisasi 3 Pemain Keturunan, Ada dari Luar Eropa
- Thijs Dallinga Keturunan Apa? Striker Bologna Mau Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Ronde 4
Pilihan
-
Demi Juara, Pemain Timnas Indonesia U-23 Diminta Pakai Cara 'Keras' Lawan Vietnam
-
Harga Emas Antam Makin Merosot, Hari Ini Jadi Rp 1.906.000 per Gram
-
Mengenal Faskho Sengox, 'Mbah Buyut' Sound Horeg yang Melegenda Jauh Sebelum Edi Sound Viral
-
Ingin Tahu Profesi Masa Depan Anak? Temukan Potensi Unik Mereka dengan Teori Multiple Intelligences!
-
Prediksi Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam: Saatnya Juara di Rumah!
Terkini
-
Alun-alun Kota Bogor Banjir Kreasi dan Pesan Emas untuk Anak
-
Bahaya Kerja Sama Data dengan AS, Amelia Ingatkan Kasus 'Bumerang' di Uni Eropa
-
Bukan Sekadar Mainan, Ini 5 Investasi Cerdas untuk Otak dan Motorik Anak Usia 2-4 Tahun
-
Jurus Jitu Pemkot Bogor Jaga Harga Sembako Tetap Aman dan Tersedia di Pelosok Wilayah
-
Perang Lawan Asam Lambung Naik, Ini 3 Jenis Senjata Ampuh yang Ada di Apotek