Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Rabu, 07 Desember 2022 | 19:16 WIB
Kondisi Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat, usai peristiwa bom bunuh diri, Rabu (7/12/2022). [Twitter/infobdg]

SuaraBogor.id - Buntut kasus bom bunuh diri yang terjadi di Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, menyebabkan satu orang anggota polisi meninggal dunia, Rabu (7/12/2022).

Hal itu menyebabkan Polres Bogor melakukan pengetatan untuk mengantisipasi adanya aksi teror bom di 33 Mako Polsek yang ada di Kabupaten Bogor.

"Dengan adanya kejadian tersebut, kami melakukan peningkatan pengamanan khususnya di mako-mako polsek maupun di mako polres," kata Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin.

Ia menjelaskan, pengetatan penjagaan dilakukan mulai dari petugas jaga di pintu masuk dengan menambah jumlah personel yang bertugas.

Baca Juga: Masih Muda, Pemuda Bandung Ini Diduga Pelaku Bom Bunuh Diri Polsek Astana Anyar, Begini Tampang dan Identitasnya

Selain penambahan personel di akses masuk, kata Iman, petugas juga disiagakan penuh untuk mengawasi setiap kamera pengawas yang terpasang di seluruh area mako.

"Kesiapan seluruh personel penjagaan dengan melakukan pengecekan langsung kepada setiap petugas yang hari ini bertugas," kata AKBP Iman.

Menurutnya, Polres Bogor juga melibatkan seluruh elemen masyarakat untuk mendeteksi lebih dini kemungkinan adanya aksi teror.

"Yang terpenting adalah bagaimana kami sama-sama dengan seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Bogor untuk mendeteksi dan mengantisipasi supaya tidak terjadi di tempat kita," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Polrestabes Bandung Kombes Pol. Aswin Sipayung mengatakan pelaku bom bunuh diri di kantor Polsek Astanaanyar langsung tewas di lokasi pascaledakan.

Baca Juga: Mahfud MD Gercep Jenguk Korban Luka-Luka Akibat Bom Bunuh Diri di Mapolsek Astanyaanyar Bandung: Kita Semua Berduka, Mari Kita Bekerja Sama

Aswin mengatakan peristiwa bom bunuh diri itu terjadi sekitar pukul 08.20 WIB ketika para anggota Polsek Astanaanyar sedang melakukan apel pagi. Aswin menambahkan pelaku bom bunuh diri itu berjenis kelamin laki-laki.

"Lelaki tersebut menerobos barisan apel pagi yang sedang dilaksanakan sembari mengacungkan senjata. Seketika, anggota menghindar, tak lama kemudian ada ledakan," kata Aswin di lokasi pascaledakan.

Sementara Kapolda Jawa Barat Irjen Polisi Suntana menyatakan ada 11 korban yang timbul akibat bom bunuh diri tersebut. Dari 11 orang itu, menurutnya satu anggota polisi tewas akibat bom, sedangkan 10 orang lainnya mengalami luka-luka. [Antara]

Load More