Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Sabtu, 22 Juli 2023 | 11:11 WIB
Erick Thohir saat meninjau proses seleksi timnas U-17 (pssi.org)

SuaraBogor.id - Dicalonkan menjadi salah satu kandidat wakil presiden pada Pilpres 2024, Menteri BUMN yang juga ketum PSSI Erick Thohir mengaku belum mendapat arahan politik apapun.

Dia mengatakan koalisi juga belum terbentuk. Dia juga menegaskan tidak mau kawin paksa.

Dia juga mengaku tidak mau kawin paksa, karena untuk berpasangan sebagai presiden dan wakil presiden harus ada chemistry, dan pentingnya memiliki chemistry.

“Saya juga berharap punya chemistry, saya tidak mau jadi bagian misalnya harus dipaksa kawin, jangan, nggak enak juga,” katanya di Persija Training Ground, Nirwana Park, Kelurahan Bojongsari Baru, Kecamatan Bojongsari, Depok, Sabtu (22/7).

Baca Juga: Dinilai Dekat dengan Prabowo, Gibran: Saya Paling Dekat Sama Pak Ganjar

Menurutnya chemistry sangat penting untuk membawa kemajuan bangsa. Salah satunya adalah untuk mensejahterakan penduduk Indonesia.

“Karena penting sekali chemistry, karena kita harus mendorong pertumbuhan ekonomi rata-rata sekarang pendapatan masyarakat 4.600 yang nanti ke depan di masa pemerintntahan Pak Jokowi bisa 5.000 lebih,"

"Tetapi 10 tahun kedepan 5 tahun kedepan harus mendapatkan 10.000 supaya kita tidak terjebak dalam ekonomi menengah yang terkunci ketika penduduk Indonesia seperti di Jepang semakin tua semakin banyak, nah ini kan realita. Nah ini perlu ada chemistry,” jelasnya.

Dia juga masih bungkam dengan siapa chemistry akan dibangun. Dia mengaku bertemu banyak pihak dan tokoh namun semua itu sebatas masalah pekerjaan. Erick menyebut sudah bertemu dengan Anies Baswedan, Ganjar Pranowo hingga Prabowo.

“Belum. Kenapa saya bertemu dengan semua pihak dengan Pak Anis juga saya bertemu tetapi kan sebatas konteksnya pekerjaan. Belum bicara individu dan ke depan. Jadi masih konteksnya kerjaan,” ujarnya.

Baca Juga: Mengecewakan! Target Erick Thohir Temui Kegagalan dalam Hal yang Satu Ini

Ketika bertemu dengan Ganjar, dia mengaku membahas mengenai penanganan stunting. Sama halnya dengan pemimpin daerah lain seperti bertemu Ridwan Kamil pun membahas mengenai kereta cepat.

“Jadi kemarin sama Pak Ganjar bertanya ini sistem pengerjaan stunting gimana? Oh ini pak rencana begini, tetapi itu juga diinformasikan dengan gubernur lain. Kemarin sama Pak Ridwan Kamil di Bandung bicara kereta cepat, salah satunya perbaikan Tegalluar supaya nanti dari Jakarta-Bandung berhenti di Tegalluar harus ada penjemputan kendaraan,” ungkap ketum PSSI tersebut.

“Saya belum ditugasin kesini ya, kesini ya. Dan saya sendiri sudah sampaikan berulang tentu penting sekali buat saya ketika misalnya ke arah yang lebih politis. Kan tadi saya bilang koalisinya belum terbentuk, koalisi ini Pak Erick Thohir, kan belum ada. Kan ngga cukup dari salah satu partai, itu realita,” kata Erick Thohir.

Kontributor: Rubiakto

Load More