Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Selasa, 12 September 2023 | 15:57 WIB
Aliran Sungai Cileungsi yang tecemar limbah pabrik di Bojong Kulur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (8/10). [ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya]

SuaraBogor.id - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor menyampaikan bahwa pihaknya menyerahkan pada alam untuk menormalisasi terkait sungai Cileungsi yang tercemar limbah.

Sekretaris DLH Kabupaten Bogor, Endah Nurmayanti menyampaikan bahwa Sungai Cileungsi tercemar dan menghitamnya dikarenakan debit air yang berkurang.

"Debit airnya kan memang di hulu itu sangat kecil jadi otomatis memang sulit berarti air yang dibagain hilir sungai Cileungsi ya memang air dari perumahan, industri dan dari UKM karena di hulu itu emang kecil sekali hanya 30 cm kalau tidak salah," papar dia, Selasa 12 September 2023.

Sehingga, untuk menaikan debut air itu, pihaknya menunggu hujan turun agar sungai Cileungsi tidak lagi menghitam dan tercemar.

Baca Juga: Viral Video Rumah Hancur di Bogor, Penyebabnya Diduga Pengharum Ruangan dan Ledakan Tabung Gas

"Kalau hujan biasanya juga akan bertambah air bersihnya," papar dia.

Saat ini, DLH baru sampai membuat Surat Edaran kepada para pelaku usaha yang membuang limbah ke sungai tersebut.

"Jadi untuk sementara memang yang kita lakukan ada surat edaran Plt kepala DLH bahwa untuk sementara mengurangi air limbah yang dibuang. Itu sudah kita lakukan," papar dia.

Kendati demikian, DLH mengklaim bahwa pihaknya secara rutin melakukan pemeriksaan kepada sejumlah perusahaan untuk memastikan tidak ada perusahaan yang membuang limbah tidak sesuai aturan.

"Kalau yang kita lakukan hanya memeriksa ada perusahaan yang nakal atau membuang limbah tidak sesuai baku mutu nah itu yang kita sudah lakukan bahkan setiap hari disisir," jelas dia.

Baca Juga: Memalukan! Mobil Dinas Pemkab Bogor Lawan Arah

"Jika terbukti bahwa ada perusahaan air limbah ilegal artinya tidak di titiknya biasanya langsung di tutup atau di groting atau di semen (lubang pembuangan limbahnya)," lanjutnya.

Load More