SuaraBogor.id - Para pedagang di kawasan Puncak Bogor menolak untuk direlokasi di Rest Area Gunung Mas karena tidak tidak sesuai dengan keinginan mereka.
Salah satu pedagang di Puncak, Karim menyampaikan bahwa pemerintah lebih mementingkan pengembang daripada masyarakat atau pedang di daerah Puncak itu sendiri.
Sebab, kata dia, pemerintah baru mensosialisasikan dengan para pedagang soal relokasi usai pembangunan Rest Area Gunung Mas hampir selesai.
"Kami berterima kasih sudah dibuatkan dengan suasana yang seperti ini, bagus. Tapi desainya (Rest Area Puncak) salah, karena tidak sosialisasi dengan pedagang, Kenapa engga diajak bicara dulu pegangan ini, gimana bagusnya" kata Karim saat sosialisasi pemerintah kepada para pedagang, Senin 25 September 2023.
Baca Juga: Pedagang Tanah Abang Girang Setelah Jokowi Larang TikTok Jualan
Ia meminta, pemerintah tidak semena-mena mengatur rakyat tanpa adanya kesepakatan sebelumnya. Ia memohon agar pemerintah tidak memutus mata pencaharian mereka akibat relokasi.
"Bimbing kami semuanya ini, jangan sampai mendzolimi, kami butuh makan, kami butuh hidup," cetus dia.
Ia bahkan menyindir para pejabat yang mampu membuat aturan tanpa mempertimbangkan para pedagang di kawasan Puncak tersebut.
"Kami butuh biaya, anak kami juga pengen seperti kalian (pejabat), bapak-bapak yang di sini, doakan kami karena isi perutnya lapar," ungkap dia.
Karim menyampaikan, meski para pedagang dinilai pemerintah mengganggu kenyamanan kawasan Puncak, namun ia memohon pemerintah lebih bijak dalam memutuskan kebijakan.
Baca Juga: Tolak Relokasi, Pedagang Pasar Kutabumi Tangerang Diserang dan Dijarah Sekelompok Massa
"Jangan dilihat dari segi negatif nya, tapi lihat dari segi positifnya. Dari segi positifnya, kemeamanan dari Cisarua sampai puncak, kalau ga ada pedagang, kecelakaan longsor, siapa (yang membantu) kalau ga ada pedagang," jelas dia.
Berita Terkait
-
Kronologi Kades Klapanunggal Minta Jatah Rp165 juta ke Perusahaan Berkedok THR
-
Escape to Bogor: 7 Tempat Wisata Sejuk untuk Refreshing Saat Libur Lebaran
-
Viral Perangkat Desa di Bogor Diduga Minta Jatah THR Ratusan Juta ke Perusahaan
-
Angkot Dilarang ke Puncak saat Libur Lebaran 2025: Siap-Siap Cari Alternatif
-
Transmigrasi Era Baru: Bukan Lagi Sekadar Pindah Pulau! Ini 5 Pilar yang Mengubah Segalanya
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
FULL TIME! Yuran Fernandes Pahlawan, PSM Makassar Kalahkan CAHN FC
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
-
Kronologi Pemerkosaan Jurnalis Juwita Sebelum Dibunuh, Terduga Pelaku Anggota TNI AL
Terkini
-
Sejarah Bogor dalam Lensa! Pameran Foto PFI Bogor Meriahkan Open House Bupati
-
Geram ke Kades Klapanuggal, Dedi Mulyadi: Kepala Desa Peminta THR Lebih Parah dari Preman
-
Wali Kota Bogor dan Ribuan Warga Gelar Shalat Idul Fitri di Kebun Raya Bogor
-
Merakyat! Bupati Bogor Gelar Salat Id dan Perjamuan Rakyat di Lapangan Tegar Beriman
-
Ketua DPRD Kabupaten Bogor Sastra Winara Sambut Idul Fitri 1446 H dengan Pesan Kebersamaan