Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 17 Juni 2025 | 15:21 WIB
Pemerintah Kota Makassar mengikuti lomba Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) tahun 2025 [Suara.com/Istimewa]

-Penurunan minat generasi muda terhadap program KB, terutama di wilayah perkotaan.

-Kurangnya penyuluhan di daerah tertinggal dan pelosok.

-Stigma sosial terhadap alat kontrasepsi tertentu.

-Masih rendahnya partisipasi pria dalam program KB.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Mobil Bekas di Bawah Rp 50 Juta, Kabin Luas dan Cocok untuk Keluarga!

Untuk menjawab tantangan ini, BKKBN kini bertransformasi dengan pendekatan digital, kampanye melalui media sosial, serta kolaborasi dengan sektor pendidikan dan komunitas.

KB Bukan Sekadar Mengatur Jumlah Anak

Penting untuk dipahami bahwa KB bukan hanya soal membatasi jumlah anak, tapi juga soal merencanakan kehidupan keluarga secara lebih matang.

Dengan program KB, orang tua bisa lebih siap secara ekonomi, fisik, dan mental dalam membesarkan anak-anak.

Selain itu, KB juga berkontribusi besar dalam:

Baca Juga: 10 Tahun Menduda, Nassar Akhirnya Temukan Tambatan Hati di Keluarga Syahrini

-Penurunan angka kematian ibu dan anak.

-Peningkatan kesejahteraan dan pendidikan anak.

-Pemberdayaan perempuan, karena mereka bisa lebih mandiri dan terlibat dalam kegiatan ekonomi.

-Stabilisasi pertumbuhan penduduk, yang penting bagi pembangunan berkelanjutan.

Keluarga Berencana (KB) adalah salah satu program pembangunan paling berdampak dalam sejarah Indonesia.

Sejak diluncurkan pada tahun 1970, program ini telah membantu jutaan keluarga untuk hidup lebih sehat, sejahtera, dan terencana.

Load More