Andi Ahmad S
Minggu, 14 Desember 2025 | 16:54 WIB
Kepala SPPG Jakarta Utara, Sahrul Gunawan Siregar saat meninjau korban kecelakaan Cilincing [Ist]
Baca 10 detik
  • Kecelakaan mobil mitra SPPG di SDN Kalibaru 01 melukai 18 korban, melibatkan sopir pengganti. BGN dan SPPG menyatakan keprihatinan mendalam atas tragedi ini.

  • BGN menjamin seluruh biaya perawatan korban di RSUD ditanggung penuh dan memastikan penanganan medis optimal. Investigasi polisi didukung penuh.

  • BGN melakukan evaluasi menyeluruh SOP dan pengawasan, termasuk verifikasi sopir dan armada, untuk mencegah terulangnya insiden, sambil tetap melanjutkan operasional MBG.

SuaraBogor.id - Kegiatan literasi pagi yang seharusnya tenang di SD Negeri Kalibaru 01, Cilincing, Jakarta Utara, berubah menjadi kepanikan massal pada Kamis (11/12) pagi lalu.

Sekitar pukul 06.38 WIB, sebuah kendaraan operasional milik mitra Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bertugas mengantar paket Makan Bergizi Gratis (MBG) tiba-tiba melaju tak terkendali.

Mobil tersebut menerobos dan menabrak pagar sekolah, lalu menghantam kerumunan siswa dan guru yang sedang bersiap di halaman.

Data awal mencatat insiden tragis ini mengakibatkan sedikitnya 18 orang menjadi korban luka-luka, termasuk seorang guru, yang langsung dilarikan ke RSUD terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.

Investigasi awal mengungkap fakta mengejutkan terkait pengemudi kendaraan maut tersebut. Kepala SPPG Jakarta Utara, Sahrul Gunawan Siregar, mengonfirmasi bahwa armada tersebut berada di bawah naungan mitra Yayasan Darul Esti. Namun, kesalahan fatal diduga terletak pada siapa yang berada di balik kemudi.

"Sopir kendaraan bukan sopir sebenarnya tapi sopir pengganti, SPPG tersebut di bawah Yayasan Darul Esti," ujar Sahrul dalam laporannya.

Hal ini memicu pertanyaan besar mengenai standar operasional prosedur (SOP) perekrutan dan pengawasan kru lapangan dalam program nasional yang sangat krusial ini.

Merespons kejadian ini, Badan Gizi Nasional (BGN) bergerak cepat. Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyampaikan duka cita mendalam dan memastikan pihaknya tidak akan lepas tangan.

"Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas kejadian tragis yang menimpa para siswa dan guru di SDN Kalibaru 01, Cilincing, Jakarta Utara. Insiden ini merupakan musibah yang sangat mengejutkan," ungkap Dadan.

Baca Juga: Jangan Cuma Cari Cuan! Mitra Makan Bergizi Gratis Disentil Wajib Bantu Sekolah Bocor hingga WC

Wakil Kepala BGN Bidang Operasional Pemenuhan Gizi, Sony Sonjaya, bahkan langsung turun ke lokasi kejadian dan rumah sakit. Ia memberikan jaminan bahwa negara hadir untuk para korban dengan fasilitas terbaik.

"Biaya perawatan seluruh korban ditanggung oleh kami (BGN), dan mereka ditempatkan di Klas 1 (RSUD) semua," ucap Sony menegaskan komitmen BGN.

Meski insiden ini mencoreng pelaksanaan program di lapangan, Sony memastikan bahwa distribusi makanan untuk siswa lain tidak akan terhenti.

"Secara internal BGN melakukan evaluasi menyeluruh untuk mencegah terulangnya peristiwa. Peristiwa tersebut tidak menghambat operasional dan pelayanan MBG," ujarnya.

Namun, langkah korektif besar-besaran sedang disiapkan. Wakil Kepala BGN Bidang Komunikasi Publik dan Investigasi, Nanik Sudaryati Deyang, menegaskan bahwa aspek keselamatan (safety) akan menjadi prioritas harga mati ke depannya.

"Kami sangat terpukul dengan kejadian ini. Prioritas kami adalah memastikan seluruh korban mendapatkan perawatan terbaik, serta memberikan dukungan penuh kepada keluarga yang terdampak," ujar Nanik.

Load More