Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Kamis, 10 Desember 2020 | 08:14 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya (tengah) menerima kunjungan Komisi X DPR RI ke Kota Bogor. [Ist]

SuaraBogor.id - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Bogor meminta kepada pemerintah agar tidak terburu-buru melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.

Terutama sebelum para guru diberikan vaksinasi Covid-19. Sebab, PGRI Kota Bogor menilai PTM rentan terjadi penularan Covid-19.

"Kami berharap sebelum pembelajaran tatap muka guru divaksin dulu. Jadi, jangan terburu-buru karena guru belum disiapkan, karena mereka rentan," kata Wakil Ketua PGRI Kota Bogor, Muhammad Usman Tonda, Rabu (9/12/2020).

Usman mengapresiasi Pemkot Bogor yang responsif menanggapi berbagai persoalan selama pembelajaran jarak jauh, seperti keterbatasan kuota internet, gawai, dan jaringan Wifi.

Baca Juga: Mona Ratuliu Senang 1,2 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Sudah Tiba di Indonesia

"Karena ini situasi first major. Kita dihadapkan pada persoalan yang tiba-tiba,” katanya dikutip dari AyoBogor—jaringan SuaraBogor.id, grup Suara.com—Kamis (10/12/2020).

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya menyatakan, Kota Bogor telah ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai lokasi simulasi vaksinasi Covid-19.

Pemkot Bogor akan melakukan sejumlah skema dalam pelaksanaannya nanti secara bertahap dan mendahulukan kelompok prioritas dengan pertimbangan risiko kesehatan lebih tinggi.

"Jumlah penduduk Kota Bogor 1,1 juta jiwa, sasarannya orang yang produktif berusia 18-59 tahun atau ada 60 persen, karena keterbatasan dan perlu tahapan diprioritaskan 20 persen atau sekitar 130 ribu jiwa,” katanya.

Dari jumlah tersebut, kata Bima Arya, diprioritaskan tenaga kesehatan, tenaga pelayanan publik termasuk guru, TNI, Polri, dan yang lainnya.

Baca Juga: Daftar Golongan Penerima Vaksin Covid-19 Pertama, Pejabat Termasuk?

"Saat ini kita sedang menyusun daftarnya semua, kalau vaksin lancar bulan Januari kita siap. Kita siapkan 25 puskesmas untuk pelaksanaannya. Jadi saya juga banyak permintaan, jangan dulu dibuka sebelum divaksin," katanya.

Load More