SuaraBogor.id - Pandemi Covid-19 tak tahu kapan berlalu, resolusi tahun baru jadi terganggu. Tapi ingat, ini bukan waktu yang tepat menolak maju. Tetap buat rencana, dan pastikan jadi kenyataan!
Bicara soal rencana, Ahli Feng Shui Yulius Fang memberikan 5 kiat khusus untuk melalui 2021 dengan lancar dan mulus, berdasarkan prediksinya tentang pemahaman kalender China. Apa saja? Berikut daftarnya!
1. Tidak lupa bersyukur
Sama seperti tahun 2020, menurut Yulius tahun 2021 yang tak lain adalah tahun Kerbau Logam merupakan tahun yang tidak mudah dilalui, karena masih terhimpit pandemi Covid-19. Segala aspek diprediksi akan berjalan lambat, baik dari sisi ekonomi maupun kesehatan.
Tapi ia mengingatkan untuk tidak lupa bersyukur> Misalnya masih ada pekerjaan, masih ada uang simpanan, dan masih diberi kesehatan.
"Apapun yang terjadi syukuri dulu hal baik dan kurang baik. Kalau hal yang baik misalnya terpaksa karena banjir harus pindah rumah. Syukuri saja kita punya rumah baru yang bebas banjir meskipun harus keluar uang," ujar Yulius saat berbincang dengan Suara.com beberapa waktu lalu.
2. Harus mawas diri
Perubahan gaya hidup sehari-hari di tahun 2021, diyakini Yulius masih akan terus terjadi. Seperti halnya 2020, perubahan sangat terasa dan itu juga akan terjadi pada 2021. Akibat perubahan itu, Yulius meminta untuk selalu mawas diri dan berhati-hati dalam bertindak dan mengambil keputusan.
"Karena satu berubahan itu akan membuat kita mungkin sulit tidur, berkendara kurang baik, sering ngantuk asal asalan, bekerja juga kurang baik, artinya potensi tabrakan mulai terjadi, karena kurang tidur atau kurang fit, karena banyak tantangan atau problem yang dihadapi," tuturnya
3. Fokus pada solusi bukan masalah
Nampaknya di 2021 saatnya tidak lagi terfokus hanya pada masalah yang terjadi, tapi bagaimana Anda jadi bagian dari solusi. Misalnya di tengah pandemi Covid-19, patuhlah menjalani protokol kesehatan atau selalu ingatkan banyak orang tentang hal ini.
"Jadi bukan problemnya yang penting, tapi kita fokus ke solusinya, karena problem kalau dipikir-pikir akan semakin besar saja, yang perlu fokus adalah solusinya," jelasnya.
Baca Juga: Meski Ada Vaksin Covid-19, Ekonomi Indonesia di 2021 Masih Belum Pasti
4. Bertukar pikiran dengan pakar
Ketika memiliki masalah, jangan dipendam seorang diri apalagi di masa pandemi, kesehatan mental rentan terganggu dan depresi meningkat. Sehingga jika dirasa tidak sanggup, mintalah pertolongan orang terdekat, atau berkonsultasi dengan ahli seperti dokter, psikolog dan sebagainya.
"Bisa saja bertukar pikiran dengan orang lain yang membutuhkan bantuan ahli, untuk mencari second opinion, kalau sakit ya ke dokter," katanya.
5. Waspada dalam berbisnis
Masa pandemi memang masa yang berat tidak hanya untuk kesehatan, tapi juga keuangan sehingga khawatir kejahatan meningkat, jadi perlu banget tuh hati-hati saat berbisnis jangan mudah termakan iming-iming keuntungan besar.
"Dalam berbisnis atau investasi harus ekstra waspada, karena something to good be true, telalu menggiurkan jadi bisa saja penipuan, atau satu hal yang kurang baik," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Setelah 204 Hari, KPK Pastikan Panggil Ridwan Kamil Kasus Korupsi Bank BJB
-
5 Poin Kritis di Balik Keputusan Berani Dedi Mulyadi Tutup Tambang di Bogor
-
'Perang' Dedi Mulyadi Lawan Raksasa Tambang di Bogor: Korban Jiwa dan Infrastruktur Harga Mati
-
Perintah Keras Dedi Mulyadi: Bersihkan Got, Masa Depan Paris Van Java di Ujung Sumbatan Drainase
-
Tutup Tambang di Bogor, Dedi Mulyadi Tantang Balik: Kenapa Dulu 115 Orang Meninggal Tak Ada Demo?