Sriwijaya Air Jatuh: Keluarga Capt Afwan Harap Ada Keajaiban

SuaraBogor.id - Buyung Ismiaufa, adik kandung Capt Afwan, masih berharap ada keajaiban terkait kondisi kakaknya yang menjadi salah satu korban tragedi pesawat Sriwijaya Air jatuh, Sabtu (9/1/2021) kemarin.

Siang tadi, Buyung telah mengantar putri sulung Capt Afwan untuk melakukan pengambilan sampel DNA di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Saya sudah antar anaknya bapak Afwan yakni Syahirah, untuk menjalani tes DNA," katanya saat ditemui di kediaman Capt Afwan di Perumahan Bumi Cibinong Endah, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/1/2021) malam.

Namun, kata Buyung, dirinya mendapat informasi dari pihak Laboratorium Mabes Polri, bahwa istri dari Capt Afwan, Pipit Rahmawati juga akan diambel sampel DNA-nya.

Baca Juga: Sebelum SJ 182 Jatuh, Co Pilot Fadly Sempat Telepon Ibu, Ini Isi Obrolannya

Tapi, ia belum mengetahui kapan istri Capt Afwan akan menjalani pengambilan sampel DNA.

"Istrinya harus ikut (ambil) sampel. Informasi dapat dari WA, mungkin petugas ke sini atau bisa jadi istrinya ke sana, soalnya di tes DNA oleh Mabes Polri," ucapnya.

Lebih jauh, Buyung mengaku belum mendapat kabar terbaru terkait kondisi Capt Afwan.

Pihaknya hanya bisa terus berdoa dan berharap ada keajaiban.

"Ke pihak keluarga belum ada informasi. Tapi lihat dari media sudah ketemu ya black box-nya, intinya kita masih terus berharap untuk kebaikan," tukasnya.

Baca Juga: Pramugari Bersaksi Kesalehan Kapten Afwan, Tak Mau Zina Mata, Gemar Sedekah

Pantauan SuaraBogor.id—grup Suara.com—karangan bunga ucapan turut berbela sungkawa atas musibah yang dialami Capt Afwan terus berdatangan di kediamannya, Minggu (10/1/2021) petang.

Tak hanya itu saja, nampak tenda telah terpasang dan bendera kuning di jalan menuju kediaman Capt Afwan.

Sampai saat ini masih banyak ibu-ibu dan bapak-bapak berdatangan keluar masuk ke dalam rumah Capt Afwan untuk memberikan dukungan kepada istri Capt Afwan, yakni Pipit Rahmawati.

Capt Afwan mempunyai tiga putri yakni Syahirah Rosfita, Aisyah Humaira, dan Syafiah Rahima.

Kontributor : Andi Ahmad Sulaendi