Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 19 Januari 2021 | 13:43 WIB
Wali Kota Depok M Idris. [Antara]

SuaraBogor.id - Penyebab pasien COVID-19 meninggal di taksi online terungkap. Ternyata sebelum meninggal, pasien COVID-19 yang merupakan warga Depok itu dimintai duit oleh salah satu rumah sakit di Depok.

Itu lah awal mula, keluarga pasien COVID-19 Depok kelimpungan cari rumah sakit. Sebab rumah sakit yang mereka datangi mengklaim penuh.

Pasien COVID-19 Depok meninggal dunia 3 Januari lalu di taksin online karena ditolak 10 rumah sakit

Hal itu diceritakan Wali Kota Depok Mohammad Idris. Peristiwa itu terjadi ketika penanganannya di salah satu rumah sakit di Depok.

Baca Juga: Pasien COVID-19 Gay Mesum di Wisma Atlet Jadi Tersangka, Pasangannya Belum

"Penanganan awalnya di salah satu rumah sakit di Kota Depok. Di sini juga mau diklarifikasi. Katanya si pasien diminta duit akhirnya dia nyari tempat lain, nah tempat lain juga penuh,” kata Idris di Depok, Selasa (19/1/2021).

Kondisi saat itu kata Idris, pihak keluarga sudah menghubungi rumah sakit. Namun kondisinya penuh.

Lalu mencari ambulans. Tapi kata dia menerangkan mobil ambulan pun saat itu terpakai semua.
Sehingga pasien inisiatif mencari taksi online.

“Dihubungi semua ambulan ternyata dipakai malam itu. Akhirnya dia (keluarga pasien Covid-19) inisiatif untuk ambil Grab (taksi online), dia pulang ke rumah kita tangani. Tapi di tengah jalan belum sampai rumah sudah meninggal. Itu kondisinya seperti itu,” tegasnya.

Kondisi rumah sakit di Depok penuh, sama halnya di semua wilayah lainnya.

Baca Juga: Pasien Covid yang ML sama Perawat Gay RSD Wisma Atlet Ditetapkan Tersangka

Idris menuturkan pihaknya menerima laporan bahwa kamar ICU hanya tersisa beberapa saja. Di mana orang ini telah menelpon puluhan rumah sakit baik di Depok dan Jakarta

“Di Jakarta semuanya penuh. Itu Jakarta. Bayangkan, Jakarta segede apa. Nah Depok, Depok juga demikian, nah ini yang kita usahakan Insya Allah ICU akan kita tambahkan di RSUD dan lainnya,” pungkasnya.

Kontributor : Supriyadi

Load More