Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Sabtu, 30 Januari 2021 | 13:05 WIB
ILUSTRASI isolasi pasien COVID-19. [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraBogor.id - Nenek divonis meninggal COVID-19 tiba-tiba ketahuan pulang ke rumah. Nenek itu bernama Blanco.

Nenek Blanco adalah nenek berusia 85 tahun. Nenek Blanco sebelumnya telah dinyatakan meninggal dunia setelah terpapar Covid-19.

Tapi keluarganya kaget bukan main saat Nenek Blanco kembali ke panti jompo tempatnya dirawat.

Nenek Blanco asal Spanyol. Melansir Mirror, Selasa (26/1/2021), kejadian itu bermula ketika sang nenek yang bernama Rogelia Blanco dinyatakan meninggal setelah terpapar Covid-19 pada 13 Januari 2021.

Baca Juga: Portugal Darurat Covid-19, Antrean Ambulans Mengular di Rumah Sakit

Nenek itu pun kabarnya dimakamkan sehari berikutnya.

Menurut media Spanyol, La Voz de Galicia, keluarga tidak dapat menyaksikan pemakamannya karena alasan protokol kesehatan. Hal itu membuat keluarga nenek itu menjadi sedih.

Namun tak disangka, 9 hari setelah dinyatakan meninggal, nenek tersebut tiba-tiba kembali ke panti jompo tempatnya dirawat.

Sang suami, Raman Blanco, langsung menangis melihat Rogela kembali dalam keadaan sehat. Dia merasa bahagia melihat istrinya kembali.

Belakangan diketahui bahwa ada kesalahan identitas yang diberikan oleh panti kepada keluarga Rogela. Sebenarnya yang meninggal adalah teman sekamar Rogela juga sedang melakukan perawatan.

Baca Juga: Gedung Megah Untuk Isolasi Pasien Covid-19 Segera Dibangun di Kepri

“Saya tidak percaya. Saya menangis, setelah kematian istri saya,” kata Raman.

Yayasan San Rosendo yang menjalankan panti tersebut menjelaskan kesalahan itu terjadi setelah Rogelia mengidap Covid-19 dan dipindahkan ke panti lainnya untuk dirawat bersama dengan pasien lain juga dinyatakan positif.

"Di antara orang tua yang dipindahkan adalah dua wanita yang ditempatkan di ruangan yang sama," kata yayasan itu, menurut koran La Voz de Galicia.

Keduanya dipindahkan ke kediaman Os Gozos di Pererio de Aguiar dan ditempatkan di ruang sama pada 29 Desember lalu.

Kesalahan identifikasi selama proses pemindahaan menyebabkan kesalahan identitas pasien yang dinyatakan meninggal.

Yayasan tersebut kemudian menyatakan penyesalan dan meminta maaf. Pihak pengadilan pun juga diberitahu mengenai kesalahan identitas kemadian tersebut.

Load More