SuaraBogor.id - Banyak yang keliru terkait kebijakan yang diterbitkan Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat yang menerapkan ganjil genap setiap akhir pekan.
Informasi beredar bahwa ganjil genap yang diterapkan Pemerintah Kota Bogor itu hanya berlaku bagi warga luar Bogor.
Hal itu mendapatkan bantahan dari beberapa pihak, seperti Danrem 061/Surya Kencana, Brigjen TNI Achmad Fauzi.
Ia mengatakan, kebijakan yang diambil Pemerintah Kota Bogor itu berlaku bagi semua kendaraan, baik dari Bogor maupun luar.
"Semua kendaraan baik dari Bogor maupun luar itu kena ganjil genap. Kabupaten Bogor juga kena ganjil genap, pokoknya semuanya itu kendaraan," katanya saat ditemui di Gedung Tegar Beriman, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/2/2021).
Menurutnya, kebijakan itu sudah dikaji semua unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bogor.
"Itu sudah dikaji, jadi mulai besok Sabtu-Minggu itu berlaku, kemudian minggu depan itu Jumat, Sabtu, dan Minggu selama 14 hari ke depan," imbuhnya.
Menurutnya, penerapan ganjil genap ini bertujuan untuk mengurangi mobilitas masyarakat di akhir pekan, sebab saat ini kasus terkonfirmasi Covid-19 semakin meningkat.
"Tujuannya untuk mengurangi mobilitas masyarakat, tujuannya juga untuk masyarakat, agar penyebaran Covid-19 ini bisa terkendali," tukasnya.
Baca Juga: Epidemiolog Apresiasi Pemerintah Mau Terima Saran Para Ahli
Hal senada diutarakan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim ia menjelaskan, bahwa kebijakan itu berlaku untuk semuanya.
"Ganjil genap berlaku untuk semua kendaraan. Baik plat luar Kota Bogor maupun leter F Kota Bogor," katanya saat dihubungi Suarabogor.id.
Sementara itu, untuk transportasi umum seperti angkot dan ojol serta sejenisnya tetap diperbolehkan beroperasi.
"Kendaraan umum diperbolehkan, tapi ada kapasitasnya 50 persen penumpang dari kapasitasnya," tutupnya.
Kontributor : Andi Ahmad Sulaendi
Berita Terkait
-
Jadwal Ganjil Genap: 26 Ruas Jalan di DKI Jakarta, 14 Titik, Sesi Pagi dan Sore Hari Ini
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Korupsi Wastafel Rp43,59 Miliar saat Pagebluk Covid-19, SMY Ditahan Polisi
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
Terkini
-
Babak Baru Demo Angkot di Bogor, Kasus Pengeroyokan Petugas Dishub Ubah Tuntutan Jadi Laporan Pidana
-
Ini Leuwiliang! Destinasi Healing di Bogor yang Punya Curug Spektakuler dan Kuliner Sunda Otentik
-
Reduksi Angkot Mandiri Tak Diapresiasi, Sopir di Bogor: Kami Mau Hidup, Bukan Dihabisi
-
7 Poin Terkini Kematian Tragis Bocah di Bojonggede: Motif Ibu Tiri Hingga Luka Parah
-
Sosok Perempuan yang Menjadi Kunci Keberanian Sugeng Bongkar Pembunuhan Anak di Bojonggede