SuaraBogor.id - Mahasiswa demo besar Nurdin Halid dapat doktor kehormatan dari Universitas Negeri Semarang atau Unes. Mantan Ketua Umum PSSI Nurdin Halid tak layak dapat doktor kehormatan.
Mahasiswa UNES pun demo besar, Kamis (11/2/2021). Meski pun acara penganugerahan itu digelar secara daring, mahasiswa Universitas Negeri Semarang atau Unnes yang tergabung dari berbagai unsur Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) tetap datang ke kampus dan menggelar aksi demo.
Mereka bahkan datang dengan menenteng spanduk bertuliskan, "TEGAKAN INTEGRITAS KAMPUS, JANGAN OBRAL KPD TIKUS", dan "AKADEMISI NO, POLITISI YES?".
Koordinator aksi demo mahasiswa Unnes Arif Afruloh mengatakan pemberian gelar kehormatan kepada tokoh atau pejabat publik memang hak perguruan tinggi. Kampus tidak boleh seenaknya memberikan gelar tersebut, apalagi kepada tokoh yang memiliki trak record buruk dan kerap terjerat kasus korupsi.
"Pemberian gelar kehormatan kepada tokoh atau pejabat bukan suatu hal yang dilarang, tapi perlu dikaji tidak asal diberikan. Sehingga pemberian gelar ke Nurdin Halid sangat disayangkan, mengingat track record-nya dia tidak layak diberikan," ujar Arif dalam keterangan resmi aksi demo mahasiswa Unnes kepada Solopos.com, Kamis.
Arif menilai Nurdin Halid tidak layak menerima gelar kehormatan, terlebih dari kampusnya, Unnes.
Nurdin merupakan mantan narapidana korupsi. Ia juga dianggap gagal memimpin PSSI selama 2003-2011.
"Seharusnya gelar kehormatan diberikan kepada sosok yang penuh prestasi dan kontribusi luar biasa bagi bangsa dan negara. Bukan kepada sosok yang kontroversial dan penuh kepentingan politik," imbuh Arif.
Dalam aksi demo itu, mahasiswa Unnes juga melakukan aksi diam di depan gedung rektorat.
Mereka juga memberikan kartu merah kepada pimpinan kampus.
Baca Juga: Terima Gelar dari Unnes, Nurdin Halid Klaim Sudah Punya Buku dan Jurnal
Arif menambahkan selain menolak pemberian gelar doktor HC ke Nurdin Halid. Dalam demo tersebut, mahasiswa Unnes meminta kampus untuk menghentikan obral pemberian gelar kehormatan.
Sebelum Nurdin Halid, Unnes juga telah memberikan anugerah doktor kehormatan kepada Habib Luthfi bin Yahya, pada 9 November dan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartanto, pada 23 Desember lalu.
Sebelumnya, Rektor Unnes Fathur Rokhman, mengaku memahami apa yang dirasakan mahasiswa. Meski demikian, ia menilai pemberian gelar doktor HC ke Nurdin Halid itu sudah melalui prosedur dan standar akademik.
"Aspirasi mahasiswa kita perhatikan. Kita sampaikan pemahaman ke mahasiswa atas prosedur dan standar akademik yang sudah dilakukan untuk pemberian gelar tersebut," ujar Fathur, Selasa (9/2/2021).
Berita Terkait
-
Demo Usai, Jakarta Kembali Bernafas? Potret Sudirman-Thamrin yang Tak Biasa
-
Ribuan Aparat Jaga Ketat DPR Imbas Demo Besar 25 Agustus, Polisi: Jangan Terprovokasi Berita Negatif
-
Bantuan Logistik Banjiri Kantor Bupati Pati Jelang Demo Besar-besaran
-
Ada Apa Dengan Istana dan Golkar? Isu Munaslub Paksa Elite Turun Gunung Beri Klarifikasi
-
Patrick Kluivert Tolak Pinggang Bertemu Nurdin Halid, Ada Masalah Apa?
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Rekomendasi Hotel di Tokyo dengan Lokasi Strategis Dekat Transportasi Umum
-
Kabar Gembira Berubah Jadi Jeritan Duka, Ini Kata Camat Cibinong
-
Detik-Detik Mencekam Rombongan Besan Cibinong Bogor Masuk Jurang, Dua Korban Tak Terselamatkan
-
Membedah Lokasi Strategis Kecamatan Parung yang Dipilih Jadi Jalur Krusial Tol Bogor Serpong
-
Yandri Susanto Desak Kejagung Turun Tangan, Selamatkan Hak Warga Desa Sukaharja dan Sukamulya Bogor