SuaraBogor.id - Puluhan warga Cilawu terancam kehilangan tempat tinggalnya akibat pergeseran tanah (Longsor). Saat ini mereka harus mengungsi akibat tanah longsor.
Informasi dari BPBD, ada sebanyak 24 kepala keluarga 76 jiwa yang terancam tempat tinggalnya akibat tanah longsor.
Peristiwa tanah longsor, terjadi di Desa Karyamekar, Kecamatan Cilawu, Garut.
"Total terdampak dan terancam 24 kepala keluarga 76 jiwa," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Garut Tubagus Agus Sofyan di Garut, dikutip Suarabogor.id dari Ayobandung.com - media jaringan - Suara.com, Senin (15/2/2021).
Rumah penduduk itu, kata dia, berada di dua kampung yakni Kampung Babakan Kawung dan Kampung Cipageur yang daerahnya berada di atas longsoran tanah, tebing setinggi 50 meter dan panjang longsoran sekitar 500 meter.
Dia menjelaskan, seluruh kepala keluarga itu menempati 21 rumah yang saat ini sebanyak dua rumah berjumlah tujuh jiwa sudah terdampak longsor dan 19 rumah dengan jumlah penghuni 53 jiwa terancam longsor.
"Kejadian tanah longsor di Desa Karyamekar, Kecamatan Cilawu itu terjadi tanggal 12 Februari 2021 pukul 20.00 WIB, penyebabnya karena hujan deras," katanya.
Tubagus menyampaikan, warga yang rumahnya terancam bahaya longsor itu sementara mengungsi di Madrasah Nurul Iman dan rumah saudaranya yang aman dari ancaman bencana.
Selain itu, lanjut dia, tim dari BPBD Garut bersama masyarakat rutin melakukan patroli siang dan malam untuk memantau terus pergerakan tanah di daerah itu.
Baca Juga: Korban Ketiga Longsor di Kebumen Berhasil Ditemukan, Ini Identitasnya
"Antisipasi dari warga membentuk ronda malam khusus pemantauan aktivitas pergerakan tanah," katanya.
Seorang warga yang mengungsi Herlina (42) mengatakan, sebelum terjadi longsor sempat merasakan getaran, kemudian warga berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
Herlina bersama anggota keluarga lainnya berhasil menyelamatkan diri dan bertahan di pengungsian, sedangkan barang berharganya masih di simpan di rumahnya.
"Barang punya saya belum dievakuasi, saya menyelamatkan diri sama keluarga saya saja, karena barang mau dibawa ke mana di sini juga sudah penuh," kata Herlina.
Berita Terkait
-
Seluruh Pekerja PT Freeport Indonesia Tertimbun Longsor Sudah Ditemukan, Begini Kondisinya
-
Waspada! 2 Ruas Jalan di Jakarta Barat Terendam: Ketinggian Air Capai...
-
Kebakaran Hebat di Taman Sari Hanguskan Permukiman Padat, Kerugian Tembus Rp28 Miliar
-
Terdampak Kekeringan, Warga Situbondo Kesulitan Air Bersih
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Rekomendasi Hotel di Tokyo dengan Lokasi Strategis Dekat Transportasi Umum
-
Kabar Gembira Berubah Jadi Jeritan Duka, Ini Kata Camat Cibinong
-
Detik-Detik Mencekam Rombongan Besan Cibinong Bogor Masuk Jurang, Dua Korban Tak Terselamatkan
-
Membedah Lokasi Strategis Kecamatan Parung yang Dipilih Jadi Jalur Krusial Tol Bogor Serpong
-
Yandri Susanto Desak Kejagung Turun Tangan, Selamatkan Hak Warga Desa Sukaharja dan Sukamulya Bogor